Innalillahi, Dosen Fakultas Pertanian Unila Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19

Innalillahi, Dosen Fakultas Pertanian Unila Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19 (Foto Satgas Covid-19 Bandar Lampung)
Innalillahi, Dosen Fakultas Pertanian Unila Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19 (Foto Satgas Covid-19 Bandar Lampung) (Foto : )
Kabar duka menerpa Universiatas Lampung, dosen Fakultas Pertanian meninggal dunia akibat positif terpapar Covid-19.
Juru bicara Rektor Unila menyampaikan bahwa meninggalnya dosen Fakultas Pertanian tidak ada kaitannya dengan Rektor yang terpapar Covid-19.
Juru bicara Rektor Unila Nanang Trenggono, Rektor Karomani memang kini menjalani isolasi karena terpapar Covid-19. Diketahui, sebelumnya seorang dosen Fakultas Teknik Unila meninggal karena Covid-19, sedangkan dosen Fakultas Pertanian masih menunggu hasil swab.  "Untuk Dosen Fakultas Pertanian yang meninggal pada hari ini merupakan kasus yang berbeda dan tidak ada hubungannya dengan Pak Rektor," ujar Nanang, Senin (23/11/2020), seperti dikutip dari Kumparan.Kabar meninggalnya salah satu dosen perempuan tersebut dibenarkan oleh Dekan Fakultas Pertanian Unila, Prof Irwan Sukri Banua."Dosen kita ada yang meninggal. Memang sebelumnya beliau masih sehat. Saya sempat bertemu beliau pada tanggal 13 November 2020 karena ada urusan akademik," ujarnya.Pihaknya melanjutkan, bahwa pada 15 November 2020, dosen yang bersangkutan menghadiri kondangan kerabatnya."Minggu tanggal 15 November, beliau menghadiri ada kondangan di tempat kerabatnya. Dari situ, beberapa hari kemudian mengalami demam tinggi dan susah napas," jelasnya.Kemudian, pada Sabtu 20 November 2020, yang bersangkutan dibawa ke RSUD A Dadi Cokrodipo Bandar Lampung."Pagi tadi dapat kabar duka beliau telah meninggal dunia dan dimakamkan dengan prosedur COVID-19. Karena diindikasikan terpapar COVID-19," kata Prof Irwan."Swabnya belum keluar hasilnya, dan beliau meninggal di RS Cokrodipo," tambahnya.Terkait meninggalnya salah satu dosen Fakultas Pertanian tersebut, telah dilakukan tracking didapati 20 orang."Kami sudah mendaftarkan ada 20 orang hasil tracking, baik dosen ataupun mahasiswa. Mereka dilakukan rapid test di KMC (Kedaton Medical Center). Kemudian, ruangan beliau dan gedung Agronomi dan Hortikultura juga di-fooging," ungkap Dekan Fakultas Pertanian tersebut.Dia juga mengatakan bahwa rapid test tersebut difasilitasi oleh Fakultas Pertanian Unila."Rapid test ini difasilitasi fakultas. Jadi saya sampaikan ke pimpinan Unila ataupun fakultas, dosen, dan mahasiswa yang berinteraksi dengan beliau dalam satu minggu terakhir untuk dirapid test. Tes sudah kita fasilitasi," pungkasnya.