Inilah Penuturan Ika Dewi Maharani Tentang Profesinya Sebagai Sopir Ambulans

Inilah Penuturan Ika Dewi Maharani Tentang Profesinya Sebagai Sopir Ambulans (Foto BNPB)
Inilah Penuturan Ika Dewi Maharani Tentang Profesinya Sebagai Sopir Ambulans (Foto BNPB) (Foto : )
SosokĀ Ika Dewi Maharani memang tidak setenar dengan para seleb maupun tokoh dan pejabat lainnya.
Ika yang sehari-hari sebagai sopir Ambulans itu berkisah bagaimana akhirnya harus menjalani porfesi yang nyaris tidak lazim bagi seorang wanita.Ika yang tergabung dalam relawan sopir Ambulance perempuan di RS Darurat Covid-19 (RSDC), mengatakan, bahwa dia memilih menjadi sopir ambulans karena sangat ingin membantu sesama untuk melawan virus Covid-19 ini.Sebagai lulusan perawat di Surabaya, ia mengaku ingin bekerja dengan tulus dan tidak mau membeda-bedakan pasien."Awalnya tidak dikasih izin oleh Ibu. Tapi saya bilang, ini pakai APD dan ada SOP. Lagipula sebagai lulusan perawat saya harus menangani pasien dan tidak boleh pilih-pilih pasien," kata Ika dalam diskusi yang berlangsung di gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (10/11/2020).Sejak awal mendaftar, Ika mengaku awalnya tidak menyangka bahwa dirinya akan diterima menjadi salah satu bagian dari relawan Covid-19."Awalnya nggak menyangka, namun saya melihat di Jakarta terdampak pandemi. Kalau kita tidak mencegah di pusatnya, ini akan menyebar," ujarnya.Selama menjalani tugasnya, menjemput pasien Covid-19 dari rumah ke RSDC, Ika bekerja mulai dari pukul 9 pagi hingga pukul 12 malam. Namun, jam kerjanya berselang satu hari."Jadi, satu hari masuk, satu hari off, begitu," lanjutnya.Relawan sopir ambulans perempuan pertama itu bercerita, pernah mengangkut 87 pasien terinfeksi Corona dalam sehari saat lonjakan kasus terjadi."Tim ambulans kami pernah membawa 87 pasien dalam waktu satu hari ke RSDC. Kalau biasa, minimal enam pasien diangkut sehari," kenangnya.Ika sendiri memilki tugas beragam meski kewajiban pokoknya adalah sopir.Sebagai lulusan akademi keperawatan di Surabaya, dia juga menjadi perawat pasien COVID-19 yang diangkutnya melalui ambulans."Yang penting pasien selamat dan mendapat pelayanan kesehatan terbaik," ungkap Ika.Sebagai seorang ibu dengan anak di Ternate, Ika mengatakan kerap menghubungi keluarganya di kampung halaman melalui ponsel.Dia mengaku rindu, tetapi karena kewajiban dan alasan protokol kesehatan, maka hingga kini belum dapat menemui keluarga secara langsung."Waktu off , saya telepon keluarga dan anak. Sebelum berdinas tetap berkabar juga untuk memberi tahu kami sehat," katanya.Di akhir diskusi, Ika berpesan kepada seluruh warga, khususnya di Jakarta yang sering ia temui di jalanan.Agar selalu menggunakan masker dan taati protokol kesehatan seperti imbauan pemerintah.Menjaga jarak dan mencuci tangan sangat penting untuk mencegah penyebaran virus Covid-19."Pakailah masker secara benar, kadang kalau saya lewat pakai ambulance Covid, mereka baru mau tutup masker. Begitu mereka lihat (ambulance) langsung ditutup cepat-cepat," jelas Ika, seperti dikutip dari rri.co.id.