Tiada Setetes Darah Bharata dalam Saya dan Dian Sastro pula Pandawa dan Kurawa

Tiada Setetes Darah Bharata dalam Saya dan Dian Sastro pula Pandawa dan Kurawa
Tiada Setetes Darah Bharata dalam Saya dan Dian Sastro pula Pandawa dan Kurawa (Foto : )
Sama seperti saya dan Jeng Dian Sastro, tidak ada garis darah dari Prabu Santana.Sebagai tambahan, ini silsilah singkat Pandawa dan Kurawa:
Tiada Setetes Darah Bharata dalam Saya dan Dian Sastro pula Pandawa pun Kurawa

Wicitrawirya kemudian menikahi dua putri Kerajaan Kasi yaitu Ambika dan Ambalika. Namun tidak berketurunan.

Dengan segala pertimbangan akhirnya Setyawati meruntuhkan egonya soal anak yang harus naik tahta. Beserta para tetua Hastinapura, Setyawati meminta Bhisma untuk naik tahta. Bhisma menolak, karena dirinya sudah bersumpah.

Bhisma justru menyarankan Setyawati meminta Abiyasa, anak hasil pernikahannya dengan Begawan Palasara. Abiyasa memang telah terlupakan karena kejelekan wajah dan baunya.

Abiyasa bersedia memberikan keturunan kepada Hastinapura lewat Ambika dan Ambalika, lalu akan kembali bertapa. Dari Ambika lahir Destarata sedangkan dari Ambalika lahir Pandu Dewanata.

Pandu memiliki dua istri, Kunti dan Madrim. Dari rahim Kunti lahir Yudistira, Bima, dan Arjuna. Sedangkan hasil perkawinannya dengan Madrim lahir Nakula dan Sadewa. Kelima anak Pandu ini kemudian dikenal dengan PANDAWA.

Setelah Pandu meninggal, tahta kerajaan dipegang oleh Destarata. Pernikahan Destarata dengan Gandari, putri Kerajaan Gandhara — Pakistan sekarang, melahirkan seratus anak (99 laki-laki dan seorang perempuan) yang dikenal dengan KURAWA.

[caption id="attachment_389503" align="alignnone" width="900"]