Lukisan Satir Ampas Kopi Cak Tyo di Pinggiran Suroboyo

Lukisan Satir Ampas Kopi Cak Tyo di Pinggiran Suroboyo
Lukisan Satir Ampas Kopi Cak Tyo di Pinggiran Suroboyo (Foto : )
Lukisan ampas kopi Cak Tyo bukan hanya gambar biasa. Ada muatan makna di dalam torehan ampas kopi di atas kanvasnya. Sang pelukis yang merupakan korban gusuran ini berekspresi sebuah karya satir tentang pertarungan dua kandidat Walikota Surabaya berebut manisnya jabatan nomor satu di Kota Pahlawan ini.
Warung Kopi Cahaya Baru, begitu warga Wonokusumo Kidul, Surabaya menyebutnya. Warkop yang berada tepat di depan depo sampah ini sepintas tak ada bedanya dengan warung kopi jalanan pada umumnya.Namun di sini Sulistyo yang akrab disebut Cak Tyo bertahan terus berkarya. Lapak di pinggiran Jalan Tunjungan Surabaya jadi studio lukis sederhananya. Sebelumnya, Cak Tyo punya galeri seni yang kemudian digusur untuk perluasan sebuah mal.[caption id="attachment_386712" align="alignnone" width="900"]
Lukisan Satir Ampas Kopi Cak Tyo di Pinggiran Suroboyo Foto: Zainal Azhari | ANTV[/caption]Dibuang saying, begitulah mulanya. Cak Tyo yang memang berprofesi pelukis berkreasi melukis menggunakan ampas kopi.Hiruk pikuk Pilwalkot Surabaya menggelitik ide kreatifnya. Karya satire muncul di benak Cak Tyo. Melukis kedua kandidat yang bertarung adu panco berebut manisnya jabatan kursi Walikota Surabaya.[caption id="attachment_386708" align="alignnone" width="900"] Lukisan Satir Ampas Kopi Cak Tyo di Pinggiran Suroboyo Foto: Zainal Azhari | ANTV[/caption]Sebagai seniman yang terus terpinggirkan di Kota Surabaya, Cak Tyo menorehkan harapan adakah kedua kandidat itu peduli terhadap nasib seniman jalanan yang tergusur saat mereka telah terpilih nanti.[caption id="attachment_386709" align="alignnone" width="900"] Lukisan Satir Ampas Kopi Cak Tyo di Pinggiran Suroboyo