Aa Gym berpesan aspirasi yang disampaikan harus berada dalam koridor hukum yang sudah ditetapkan.
KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym angkat bicara menyoroti aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan kalangan buruh dan mahasiswa terkait pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja yang berakhir ricuh.
Aa Gym merasa prihatin dan memahami dengan aksi protes yang berakibat fasilitas umum banyak yang rusak serta kerugian besar dampak dari demo tersebut.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di sejumlah daerah yang menuai kekerasan sudah sepatutnya dihentikan. Aa Gym juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri demi terciptanya kedamaian bangsa.
"Kepada saudara-saudaraku yang sedang berunjuk rasa, kami sangat memahami kekecewaan atas adanya UU ini," kata Aa Gym seperti dikutip antvklik dari kanal YouTube AaGym Official, Sabtu (10/10/2020).
[caption id="attachment_385676" align="alignright" width="720"]
(Demo Omnibus Law Cipta Kerja digelar kalangan buruh/ Foto: Instagram@jktinfo)[/caption]
Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung ini kembali mengingatkan bahwa aksi unjuk rasa dijamin undang-undang hendaknya diselenggarakan dengan benar tanpa ada kekerasan.
"Unjuk rasalah dengan niat dan cara yang benar, jangan sampai mencelakakan diri dan orang lain," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Aa Gym berpesan aspirasi yang disampaikan harus berada dalam koridor hukum yang sudah ditetapkan.
Niscaya, apapun yang dilakukan dengan niat yang benar, kesungguhan serta keihlasan dalam memperjuangkan harapan mendapat pertolongan Allah SWT.
Aa Gym menegaskan penggunaan kekerasan terhadap aparat keamanan akan berakibat fatal serta merugikan para demonstran itu sendiri.
"Jangan lakukan tindakan kekerasan kepada aparat. Mereka juga saudara kita, kita yang membiayai," terangnya.
Selain itu, Aa Gym juga menyoroti peran aparat untuk melindungi demonstran dengan kepala dingin. Mengingat kubu aksi buruh dan mahasiswa merupakan saudara se-bangsa tanah air Indonesia.
"Kepada aparat, tataplah para pengunjuk rasa ini dengan tatapan saudara. Mereka punya istri, punya anak dan orang tua, persis seperti keluarga aparat keamanan juga," tutur Aa Gym.
[caption id="attachment_385677" align="alignright" width="720"] (Demo Omnibus Law Cipta Kerja digelar kalangan mahasiswa/ Foto: Instagram@jktinfo)[/caption]
"Kekerasan pasti hanya akan berbuah kekerasan. Kematian, luka hanya berbuah kedendaman yang mungkin tidak selesai dalam satu generasi," sambungnya.
Kemudian Aa Gym mengingatkan bahwa wabah pandemi corona masih mengancam keselamatan dan kesehatan semua pihak. Untuk itu, pimpinan maupun pihak berwenang bertindak cepat agar tak terjadi bencana yang berkepanjangan.
"Wabah (Covid-19) ini belum selesai kita hadapi, jangan sampai tindakan yang lambat bisa membuat bencana ini berkepanjangan," jelasnya.
Terakhir, Aa Gym berdoa semoga para pimpinan negeri ini dapat menjalankan amanah dipundaknya dengan baik agar bangsa ini selamat sampai tujuan.
"Semoga Allah memberikan hidayah dan taufik kepada orang-orang yang diberi amanah agar bisa mengambil sikap yang betul-betul jadi solusi terbaik bagi bangsa, agar bangsa ini menjadi bangsa yang berkah, Aamiin Ya Allah Ya Robbal Alamin," tutup Aa Gym.
Aa Gym Angkat Bicara Demo Tolak Omnibus Law yang Berujung Ricuh
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 13:01 WIB