Warga Binaan Pemasyarakatan Kembangkan Budidaya Komoditi Ketahanan Pangan

WARGA BINAAN BUDIDAYA KOMODITI.BANTEN
WARGA BINAAN BUDIDAYA KOMODITI.BANTEN (Foto : )
Di atas lahan seluas dua koma empat hektar, sejumlah warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung, nampak terlihat sedang memanen jagung.
Jagung buah hasil kerja keras warga binaan ini, yang  bercocok tanam selama empat bulan terakhir. Selain jagung, terlihat juga beberapa komoditi pertanian dan perternakan seperti, kacang tanah, kolam ikan, ternak kambing yang merupakan hasil budidaya dari para warga binaan.Hamparan jagung siap panen nampak terlihat jika kita memasuki fasilitas sarana asmilasi, dan edukasi Lapas Kelas III Rangkasbitung yang berada di Sumur Buang, Kecamatan Cibadak, Lebak, Banten.Sekilas kita tak akan mengira hamparan jagung siap panen tersebut, merupakan  buah hasil kerja keras para warga binaan bercocok tanam selama empat bulan terakhir ini.Di atas lahan seluas dua koma empat hektar, sejumlah warga binaan Lapas Kelas III Rangkasbitung yang menjalani masa asimilasi, melakukan berbagai aktivitas mulai dari pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan seperti menanam jagung, kacang tanah, kolam ikan dan ternak  kambing. Ini dilakukan sebagai implementasi ketahaanan pangan, sebagai  salah satu resolusi Lembaga Permasyarakatan 2020.Selain untuk menjaga ketahanan pangan, kegiatan ini sebagai bekal warga binaan pemasyarakatan saat bebas nanti. Sehingga mereka mempunyai keahlian yang berguna saat kembali ke masyarakat terutama untuk mencari kerja.Eka Yogaswara Humas Lapas Kelas III Rangkasbitung mengatakan, di lahan seluas dua koma empat hektar ini, warga binaan membudidayakan berbagai komoditi ketahanan pangan seperti menanam jagung manis, kacang tanah, budidaya ikan, dan ternak kambing. Diharapkan mereka dapat termotivasi mendapatkan keahlian mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, sebagai bekal mereka setelah menjalani masa pembinaan mereka berakhir.Sementara Ade salah satu warga binaan mengaku, dengan adanya kegiatan mendapatkan ilmu sebagai bekal  setelah masa pembinaan mereka berakhir.
Siti Ma’rufah | Lebak, Banten