Drama Pelarian Tersangka Pelecehan Seksual di Bandara Soetta Berakhir, Ini Kata Polisi

Drama Pelarian Tersangka Pelecehan Seksual di Bandara Soetta Berakhir, Ini Kata Polisi (Foto: ANTV/Rusdy)
Drama Pelarian Tersangka Pelecehan Seksual di Bandara Soetta Berakhir, Ini Kata Polisi (Foto: ANTV/Rusdy) (Foto : )
Setelah buron, drama pelarian tersangka pelecehan seksual di Bandara Soetta berakhir. EFY ditangkap Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (25/9/2020).
Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pelaku ditangkap di daerah Balige, Toba, Sumatra Utara. Selanjutnya dibawa ke Mapolresta Bandara untuk dilakukan pemeriksaan.Dengan pengawalan ketat polisi, pelaku tiba di terminal dua kedatangan. Dan selanjutnya dibawa ke Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, untuk pemeriksaan.Kasat reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, KompolĀ  Alexander Yurikho, mengatakan, jika terbukti melakukan tindak pidana pelecehan dan pemerasan, tersangka akan dikenakan pasal berlapis.
Lebih lanjut Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Alexander Yurikho menjelaskan, tersangka ditangkap setelah polisi meminta keterangan dari pihak universitas, tempat EF menimba ilmu kedokteran. EF merupakan seorang Sarjana Kedokteran di sebuah universitas swasta di Sumatera Utara. "Kami menangkap yang bersangkutan di Balige, Sumatera Utara. Kemudian yang bersangkutan sudah berada di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta. Dan selanjutnya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Adi Ferdian Saputra di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Jumat (25/9/2020).Seperti diberitakan sebelumnya, kasus ini viral di media sosial setelah korban LHI menceritakan kejadiannya itu di akun Twitter. Menurut korban, dirinya saat itu hendak melakukan perjalanan ke Nias pada Minggu (13/9/2020).Korban diminta untuk menjalani rapid test. Korban pun awalnya yakin hasil rapid test akan nonreaktif lantaran dia yakin tidak pernah berada pada komunitas yang terpapar Corona.Namun, saat hasil rapid test keluar, dia dinyatakan reaktif Corona. Saat itulah korban mengaku mengalami pemerasan dengan dalih data rapid test bisa diganti untuk kepentingan penerbangan.LHI lantas mengaku tetap dipaksa lakukan rapid test ulang dengan membayar Rp 150 ribu. Dia pun akhirnya dibawa ke tempat sepi dan diminta memberikan uang tambahan sebanyak Rp 1,4 juta.Cuitan LHI membuat polisi kemudian bergerak cepat melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan itu, polisi kemudian mendapatkan informasi terkait keberadaan tersangka. Tersangka akhirnya ditangkap di Toba Samosir, Sumatera Utara, pada Jumat (25/9/2020) dini hari.Saat ditangkap, EF bersama seorang perempuan yang merupakan istrinya dan juga seorang anaknya.[caption id="attachment_379189" align="aligncenter" width="900"] Saat Ditangkap, EF Bersama Istrinya dan Anaknya (Foto ANTV/Rusdy) Saat Ditangkap, EF Bersama Istrinya dan Anaknya (Foto ANTV/Rusdy)[/caption]Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra mengungkap bahwa tersangka EF ini punya masalah terkait pernikahannya itu.Tersangka awalnya menjalin hubungan dengan perempuan berinisial E yang tidak direstui oleh orang tua E."Jadi yang bersangkutan berhubungan dengan seseorang yang tidak direstui orang tuanya sehingga dilaporkan," jelas Kombes Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (25/9/2020).Meski begitu, EF dan pujaan hatinya tetap melangsungkan hubungan ke jenjang pernikahan. Keduanya kemudian menikah secara agama."Yang bersangkutan ini memang secara agama dia mengakui bahwa dia sudah menikah dengan seseorang wanita berinisial E," imbuhnya.Hasil pernikahan EF dengan E ini dikaruniai seorang anak. Namun, pada 2018, EF dilaporkan ke polisi oleh keluarga istrinya karena dianggap membawa kabur anak orang."Namun di tahun 2018 keluarga istrinya yang dinikahi secara agama ini melaporkan yang bersangkutan ke kepolisian di Sumatera Utara. Tentang melarikan seorang anak gadis. Ada laporannya di sana," ujar Adi.Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka. Polisi masih akan mendalami kemungkinan adanya korban lainnya. Rusdy Muslim | Tangerang, Banten