Kebangetan! Anak Milenial Tak Pakai Masker, Kena Sanksi Malah Selfie

Kebangetan! Anak Milenial Tak Pakai Masker, Kena Sanksi Malah Selfie
Kebangetan! Anak Milenial Tak Pakai Masker, Kena Sanksi Malah Selfie (Foto : )
Kebangetan! Memahami kesalahan diri nampaknya menjadi krisis kesadaran bagi banyak anak milenial. Contohnya, terjaring razia masker dan dijatuhi sanksi, malah dijadikan momen untuk swafoto, berselfie.
Sanksi sosial bagi mereka yang tak memakai masker rupanya belum memberi efek jera. Di Semarang, ada anak muda generasi milenial yang kena razia masker dan disuruh menyapu jalan malah memanfaatkan momen ini untuk update status.Bukannya sadar diri dan prihatin, mereka malah berselfie ria. Parahnya, tanpa merasa salah mereka bahkan tak segan minta tolong satpol PP untuk mengambilkan foto.Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengeluhkan terkait hukuman protokol kesehatan yang kurang memberikan efek jera.[caption id="attachment_375641" align="alignnone" width="900"]
Kebangetan! Anak Milenial Tak Pakai Masker, Kena Sanksi Malah Selfie Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Ada warga yang dihukum nyapu jalan atau push up, mereka malah senyum dan selfie ria. Ada yang nekat minta difotokan petugas Satpol. Jadi, menurut kami, hukuman terkait disiplin memakai masker harus benar-benar yang memberikan efek jera," ucap Fajar.Fajar mengungkapkan hal itu saat rapat koordinasi Satpol PP se-Jawa Tengah dengan Gubernur Ganjar Pranowo, Senin (14/9/2020). Dalam rapat yang digelar secara daring tersebut para kepala satpol PP menyampaikan permasalahan terkait penegakan disiplin untuk mencegah penyebaran Covid-19.Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, Budiyanto menerangkan, dari evaluasi pelaksanaan operasi penegakan hukum selama ini, masih banyak masyarakat yang ngeyel.[caption id="attachment_375644" align="alignnone" width="900"] Kebangetan! Anak Milenial Tak Pakai Masker, Kena Sanksi Malah Selfie Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Selain itu, pemenuhan sarana prasarana bagi petugas Satpol PP belum memadai. Menurutnya, operasi penegakan hukum akan terus dilakukan. Bahkan pihaknya sedang menyusun rencana, untuk pelaksanaan operasi serentak kembali dilakukan pada Oktober bulan depan."Ada 175 operasi yang kami rencanakan secara serentak di bulan Oktober nanti. Tiap-tiap daerah, minimal ada lima titik operasi," jelasnya.Dalam rapat itu juga terungkap, pelaksanaan penegakan hukum sudah dilaksanakan serentak di Jawa Tengah sejak awal September lalu. Sampai saat ini, tercatat ada 25.669 orang yang terjaring operasi protokol kesehatan."Mereka dihukum dengan ketentuan masing-masing daerah. Ada yang diminta kerja sosial dengan membersihkan lingkungan, penyitaan KTP dan hukuman lain," kata Kasatpol PP Provinsi Jateng, Budiyanto. Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah