Pasir Pink Pantai Serai Pesona Perairan Taman Nasional Komodo

Pasir Pink Pantai Serai Pesona Perairan Taman Nasional Komodo
Pasir Pink Pantai Serai Pesona Perairan Taman Nasional Komodo (Foto : )
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Ini namanya Pantai Serai, berada di antara Pulau Padar dan Pulau Rinca. Kelebihannya adalah ikan-ikan karangnya yang bagus, dan kadang ada hiu kecil yang masuk. Pantainya juga bagus berwarna pink, karena batuan-batuan di pulau sekitar ini memang penuh warna, termasuk warna merah muda," lanjut Abbas.[caption id="attachment_366062" align="alignnone" width="900"]
Pasir Pink Pantai Serai Pesona Perairan Taman Nasional Komodo
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Akhirnya, wisatawan yang hobi snorkling pada mencebur ke laut untuk melihat panorama di dalamnya, lalu menepi ke pantai yang berpasir pink. Memang bagus sekali. Baru kali ini saya melihat langsung pantai pasir pink yang warnanya mirip daging jambu biji.Di tempat saya, di Semarang, pantai kebanyakan berpasir hitam, itu pun kadang bercampur lumpur bau. Ya begitulah ...Saya yang tak biasa snorkling hanya bisa bengong dan menyaksikan para bule yang asyik ketawa-ketawa kayak anak kecil main di kolam. Sambil menunggu, saya masuk ke dapur untuk mencicipi ikan panggang buatan koki kapal. Wah mantap juga, rasanya gurih original. Maklum, tanpa bumbu sama sekali. Tapi sambalnya boleh juga.[caption id="attachment_366064" align="alignnone" width="900"] Pasir Pink Pantai Serai Pesona Perairan Taman Nasional Komodo Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Para bule berenang hingga ke batas tebing karang. Karena menurut info pemandu wisata, pada sisi itu banyak sumber makanan sehingga menjadi tempat berkumpul banyak jenis ikan. Tebingnya sendiri berwarna coklat agak keemasan, mirip marmer begitu. Atau itu memang batu marmer? Entahlah ...Setelah satu jam, agak molor, para bule sudah naik lagi ke kapal dengan tubuh basah kuyup, dan tanpa basi-basi ganti baju begitu saja di depan saya. Termasuk bule perempuan. Untungnya, saat ganti tetap berbalut handuk. Tapi tetap saja bikin deg-deg plas.Kapal kembali berlayar, menyusuri alam yang eksotis dengan penumpangnya yang juga tak kalah ekstotis berjemur di atap kapal. Teguh Joko Sutrisno | Manggarai, Nusa Tenggara Timur