Kala Kyai Kolo Dete Menitipkan Bocah Gimbal di Dataran Tinggi Dieng

Kala Kyai Kolo Dete Menitipkan Bocah Gimbal di Dataran Tinggi Dieng
Kala Kyai Kolo Dete Menitipkan Bocah Gimbal di Dataran Tinggi Dieng (Foto : )
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Prosesi pemotongan rambut tidak boleh sembarangan. Harus melalui prosesi. Dulu, acara ritual pemotongan rambut dilakukan di desa masing-masing. Kemudian sejak beberapa tahun belakangan, acara prosesi pemotongan rambut gimbal digelar dalam acara Dieng Culture Festival. Dakan acara itu ada beberapa anak yang menjalani prosesi."Sayangnya tahun ini ditunda acaranya karena pandemi. Biasanya kalau ada festival wisatawan yang datang ribuan dari luar kota bahkan luar negeri. Prosesinya panjang karena ada beberapa tahap ritual yang mesti dijalankan," jelas Abdul Kahfi.[caption id="attachment_362627" align="alignnone" width="900"]
Kala Kyai Kolo Dete Menitipkan Bocah Gimbal di Dataran Tinggi Dieng
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Prosesi dipimpin tokoh adat setempat, dengan lebih dulu datang mengambil air di sumur dekat Candi Arjuna. Lalu dibawa ke tempat prosesi. Disana, pemotongan rambut dilakukan. Biasanya prosesi diikuti beberapa anak.Setelah selesai, rambut yang dipotong kemudian dimasukkan dalam wadah gerabah dan dilarung ke Telaga Warna."Nah, itu di sana ada gentong-gentong kecil yang diletakkan di tepi telaga. Isinya rambut rimbal anak-anak yang sudah dicukur," tutur Abdul Kahfi.Setelah rambut gimbalnya dipotong, nantinya rambut yang tersisa akan dibersihkan sampai gundul. Setelah itu rambut anak-anak akan tumbuh normal seperti yang lainnya. Teguh Joko Sutrisno | Banjarnegara, Jawa Tengah