Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Indonesia Mulai Hari Ini, Berikut Fakta-faktanya

vaksin sinovac covid-19 abc
vaksin sinovac covid-19 abc (Foto : )
Uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 dimulai hari ini. Jika semua berjalan lancar, produksi vaksin baru dapat dilakukan pada kuartal pertama 2021. Berikut fakta-faktanya.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil akan memantau langsung uji klinis fase tiga vaksin Covid-19, yang digelar pada hari ini, Selasa (11/8/2020).  Berikut sederet fakta-faktanya:

Vaksin dari China

Kandidat vaksin Covid-19 yang akan uji klinis fase tiga di Indonesia adalah buatan Sinovac dari China. Sebelumnya, vaksin ini telah sukses menjalani uji klinis fase 1 dan 2.Untuk uji klinis fase tiga yang melibatkan relawan dalam jumlah besar, Sinovac tidak hanya menggandeng Indonesia saja. Tercatat, Bangladesh dan Brasil juga sedang uji klinis vaksin buatan Sinovac dengan melibatkan ribuan relawan.

Target Relawan

Hingga Selasa (11/8/2020) pagi ini, sudah 1.200 orang yang mendaftar jadi relawan uji klinis vaksin Covid-19. Ternyata di antara mereka yang mendaftar terdapat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.Sementara target relawan yang ikut uji klinis adalah 1.620 orang. Meski demikian, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil mengaku optimis target relawan akan tercapai."Untuk target 1.620, kami mencari sampai satu bulan ini, kayaknya optimis akan tercapai, Baru satu dua hari saja sudah seribu sekian, kata Kusnandi seperti dilansir RRI.co.id.
Bagi masyarakat yang ingin menjadi relawan,  pendaftaran masih dibuka hingga 31 Agustus 2020. Masa pendaftaran bisa langsung ditutup atau dipersingkat jika kuota sudah terpenuhi.

Kriteria Relawan

Bagi yang ingin mendaftar sebagai relawan harus memenuhi sejumlah kriteria, yaitu berbadan sehat, dengan rentang usia antara 18-59 tahun dan harus berdomisili di Bandung, Jawa Barat.  Setiap relawan akan mendapat perlindungan asuransi sampai uji klinis selesai dilakukan. Uji klinis akan digelar di enam lokasi, yaitu Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran (Unpad), Balai Kesehatan Unpad, serta empat puskesmas di Kota Bandung.Setiap hari dilakukan uji klinis maksimal 20-25 orang di masing-masing lokasi pengujian. Hal ini dilakukan untuk memenuhi protokol kesehatan selama Pandemi Covid-19. 

Target Produksi

Jika berjalan lancar, maka uji klinis akan selesai pada Januari 2021. Setelah itu Badan Pengawas Obat dan Makanan dapat mengeluarkan ijin edar dan PT Bio Farma selaku rekanan Sinovac, dapat melakukan produksi massal.Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, kapasitas produksi vaksin dapat mencapai 250 juta dosis per tahun.

Harga Lebih Murah 

Soal harga, PT Bio Farma yang digandeng Sinovac dalam uji klinis di Indonesia, belum menyebutkan kepastian angkanya. Namun diperkirakan harga vaksin antara 5-10 dollar AS per dosis atau setara Rp73.500-Rp147.200. Jika perkiraan harga tersebut tidak meleset jauh, maka akan lebih murah dari kandidat vaksin buatan AstraZeneca yang akan diproduksi di India. Disebutkan, harga per dosis vaksin dari India akan berada di bawah 1.000 rupee atau setara Rp196 ribu.Sementara harga kandidat vaksin buatan Pfizer-BioNTech mencapai 19,5 dollar AS atau setara Rp284 ribu per dosis. Meski demikian,  masyarakat tidak perlu khawatir karena seluruh vaksin akan ditanggung pemerintah negara masing-masing, termasuk Pemerintah Indonesia.