Ini Alasan Persebaya Belum Memastikan Homebase di Lanjutan Liga 1

Pemain Persebaya Latihan jelang lawan Persipura di pekan ketiga Liga 1
Pemain Persebaya Latihan jelang lawan Persipura di pekan ketiga Liga 1 (Foto : )
Ini alasan Persebaya belum memastikan home base di lanjutan Liga 1. Sementara PT LIB akan menerapkan protokol kesehatan ketat dan menambah uang bantuan setiap klub Rp 800 juta per bulan.
Persebaya Surabaya masih menunggu detail protokol kesehatan dari PT LIB untuk kelanjutan Liga 1 tahun 2020. Menurut manajer Tim Persebaya Candra Wahyudi yang mengikuti Manager Meeting di Jakarta Jumat 7 Agustus 2020 lalu, dirinya belum mendapatkan jawaban utuh atas regulasi yang akan menjamin keselamatan seluruh klub saat kompetisi berlangsung.”Posisi Persebaya sampai saat ini belum berubah. Kami masih menunggu penjelasan lebih detail terkait penerapan protokol kesehatan. Sebelum dan selama kompetisi berjalan,” kata Manajer Persebaya, Candra Wahyudi.Candra Wahyudi mengakui, pada beberapa point LIB menunjukkan kemajuan merespon persoalan protokol kesehatan ini. Metode screening misalnya, LIB sepakat memakai Swab Test untuk seluruh pihak yang terlibat di setiap pertandingan.Namun Candra Wahyudi menyayangkan penjelasan tersebut masih bersifat umum. LIB belum memberi gambaran yang lebih utuh terkait hal-hal teknis yang kemungkinan terjadi di lapangan.Mantan wartawan itu merinci beberapa pertanyaan agar tim mendapat jaminan kesehatan, seperti tentang bagaimana penerapan protokol kesehatan bagi klub selama masa persiapan (latihan) sebelum memasuki kompetisi."Ini penting, agar semua klub miliki panduan yang jelas dan terarah selama melakukan persiapan. Ada standar bersama yang bisa diterapkan dan tidak membuat standar sesuai persepsi masing-masing. Dengan begitu, ketika memasuki kompetisi, tidak perlu ada lagi kekhawatiran terkait paparan COVID-19," katanya.Perlu juga dijelaskan mitigasi atau penanganan yang harus dilakukan oleh klub, LIB, maupun pihak lain yang terkait, bila ada pemain atau pun ofisial yang hasil Swab Test-nya positif. Klub, harus mendapat gambaran utuh dan detail agar tidak gagap bila kejadian yang tidak diinginkan ini terjadi.Persebaya juga membutuhkan gambaran menyeluruh, bagaimana langkah-langkah PSSI maupun LIB untuk memastikan agar lanjutan kompetisi tidak berpotensi menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Ini terkait dengan pertandingan-pertandingan yang berpotensi terjadi pengumpulan masa di lokasi pertandingan maupun di tempat-tempat umum."Selagi pertanyaan-pertanyaan di atas belum terjawab secara tuntas, Persebaya menyatakan untuk tetap menunggu dan mengikuti perkembangan yang ada," tutur CW, sapaan akrabnya.Halaman Selanjutnya ....
PT LIB Pastikan 18 Tim Berkomitmen Ikuti Lanjutan Kompetisi Liga 1 Sebelumnya Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno mengatakan seluruh dari 18 tim berkomitmen mengikuti lanjutan Liga 1 Indonesia musim ini mulai 1 Oktober 2020 sampai 28 Februari 2021.Menurut purnawirawan inspektur jenderal polisi itu, berdasarkan hasil manager meeting, semua klub termasuk 6 klub yang sempat berkeberatan melanjutkan kompetisi yaitu Persita, Persebaya, Persik, Barito Putera dan Persipura akhirnya memahami kebijakan-kebijakan yang diambil LIB dalam soal kompetisi.Dua hal yang menjadi sorotan utama tim-tim peserta adalah tentang protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan subsidi. LIB menjamin protokol kesehatan akan diterapkan dengan ketat sesuai dengan prosedur PSSI yang diadopsi dari protokol pemerintah.Kemudian, untuk subsidi, LIB menegaskan besaran uang bantuan masih sesuai rencana awal yaitu setiap klub mendapatkan Rp 800 juta per bulan atau lebih tinggi dari yang didapatkan sebelum pandemi COVID-19 sebesar Rp 520 juta.LIB telah menggelar dua kali rapat virtual dengan klub-klub sebagai bagian dari persiapan lanjutan kompetisi Liga 1 2020, yakni hari Jumat 7 Agustus dan virtual meeting pertama tanggal 17 Juli 2020.Berikutnya, LIB akan mengadakan lokakarya medis sebagai wadah pemaparan teknis pencegahan COVID-19 selama kompetisi. Klub diharapkan akan mengirim perwakilannya beserta dokter tim yang menjadi penanggung jawab untuk mempelajari detail protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh PSSI.