KROSCEK: Pesan Berantai, Pemerintah Sediakan Laptop Gratis untuk Siswa dan Guru

laptop fi border
laptop fi border (Foto : )
Muncul pesan berantai yang menyebut pemerintah menyediakan laptop gratis untuk siswa dan guru.
Marak beredar pesan berantai, melalui pesan instan Whatsapp, yang menyebut bahwa pemerintah menyediakan laptop gratis untuk siswa dan guru disertai tautan. Ketika tautan itu dibuka melalui ponsel akan mengarah kepada laman yang meminta data nomor telepon.
[caption id="attachment_358871" align="alignnone" width="321"] Pesan berantai yang beredar & tautan apply online. (Foto: turnbackhoax.id)[/caption] Benarkah pesan berantai pemerintah menyediakan laptop gratis untuk siswa dan guru? Berikut krosceknya. Seperti dilansir lewat situs turnbackhoax.id, Sabtu (8/8/2020), berdasarkan hasil penelusuran diketahui bahwa pesan berantai tersebut tidak berasal dari pemerintah. Mengacu kepada laporan dari gadgetren.com, Hasan Chabibie, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Berbasis Multimedia dan Web, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom), membantah Kemendikbud membuat program laptop gratis untuk siswa dan guru. [caption id="attachment_358894" align="alignnone" width="900"] Artikel Gadgetren, hati-hati pesan berantai laptop gratis. (Foto: kolase tangkap layar turnbackhoax.id)[/caption]   Tautan yang digunakan dalam pesan berantai tersebut bukan domain resmi milik Pemerintah Indonesia. Untuk domain resmi Pemerintah Indonesia, mengacu kepada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Penggunaan Domain go.id Untuk Situs Web Resmi Pemerintahan Pusat dan Daerah, selalu menggunakan domain go.id. [caption id="attachment_358873" align="alignnone" width="664"] Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Penggunaan Domain go.id. (Foto: Tangkap layar kominfo.go.id)[/caption] Dikutip dari kompas.com, COO Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi), Sigit Widodo mengatakan peredaran situs web hoaks dan scam marak karena tools untuk membuat situs web semacam itu tersedia lengkap dan mudah untuk digunakan. [caption id="attachment_358893" align="alignnone" width="900"] Artikel kompas.com, cara kenali situs hoax. (Foto: Kolase tangkap layar kompas.com)[/caption]   Dia mencontohkan sebuah layanan yang bisa menjiplak tampilan sebuah website, hanya dengan memasukkan nama domain website yang ingin ditiru. Menurut Sigit, ada kesamaan antara situs-situs hoax dan scam di internet. “Mereka rata-rata mengandalkan social engineering untuk menipu pengguna,” katanya.   Kemudian dikutip dari liputan6.com, seorang ahli keamanan dunia maya sekaligus chief eksekutif di Fiftech LLC, Ian Marlow, mengatakan nomor ponsel bisa digunakan untuk memverifikasi data diri untuk kepentingan pembayaran tagihan. Secara sederhana, seseorang yang memiliki niat tidak baik kemungkinan bisa menggunakan data diri Anda untuk membeli sebuah produk secara online, kemudian mengirimkan tagihannya ke kartu kredit Anda.     [caption id="attachment_358889" align="alignnone" width="900"] Artikel liputan6.com, cara mengenali situs & jangan sembarang beri nomor hp. (Foto: Kolase tangkap layar liputan6.com)[/caption] “Nomor ponsel juga bisa digunakan untuk mencari informasi lain yang lebih personal, seperti data anggota keluarga Anda,” tambah Marlow. Berdasarkan kroscek dan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan, tautan pada pesan berantai tersebut tidak menggunakan domain go.id sehingga tidak berasal dari laman resmi pemerintah. Selain itu, memberikan data pribadi berupa nomor ponsel berbahaya lantaran bisa salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.