Hamil di Luar Nikah, Wanita Lempar Bayi yang Baru Dilahirkannya dari Atap Rumah

Hamil di Luar Nikah, Wanita Lempar Bayi yang Baru Dilahirkannya dari Atap Rumah (Foto Istimewa)
Hamil di Luar Nikah, Wanita Lempar Bayi yang Baru Dilahirkannya dari Atap Rumah (Foto Istimewa) (Foto : )
Hamil di luar nikah, seorang wanita lempar bayi yang baru dilahirkannya dari atap rumah di Taman Seri Dermawan, Perak, Malaysia, Minggu (19/7/2020).
Bayi tak berdosa itu dilempar oleh ibunya dari lantai atas dan menyangkut di atap rumah sebelum akhirnya ditemukan oleh tetangga.Seorang tetangga awalnya mendegar dentuman keras dari atap rumah, ia pun bergegas melihat dan sangat terkejut ketika ia melihat bayi yang terbaring di atas rumah tersebut.Pihak kepolisian mendapat laporan dari warga sekitar tepat pukul 12:35 siang waktu setempat. Hasil penyelidikan pihak kepolisian menemukan bercak darak di seprai tempat tidur dan sisi kamar jendela.Sang ibu yang berusia 16 tahun dilaporkan telah melahirkan bayi itu di kamar mandi dan nekat memotong tali pusar bayi itu sendiri. Setelah dilahirkan, ia pun segera melemparannya ke atap rumah milik tetangga.Menurut Kepala Kepolisian Distrik Ipoh, Perak, Asisten Komisaris A Asmadi Abdul Aziz mengatakan, bayi yang baru lahir diyakini telah dilempar ke atap rumah dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Bainun Raja Permaisuri (HRPB) dalam keadaan kritis dan dengan bantuan respirator.Menurutnya, seorang anak perempuan berusia 16 tahun yang diyakini sebagai ibu dari bayi itu juga dirawat di rumah sakit yang sama karena ia menderita pendarahan dan plasenta bayi tertinggal di dalam rahim."Selama interogasi, remaja itu awalnya tidak mengakui bahwa itu adalah putranya tetapi setelah ditekan dia akhirnya mengakuinya dan mengaku hamil setelah berselingkuh (di luar nikah) dengan pacarnya," ujar Asmadi Abdul Aziz, seperti dikutip dari harian
Bernama .Namun, kata Asmadi, keluarga tersangka tidak tahu bahwa remaja itu hamil meskipun ada perubahan di tubuhnya.Ibu remaja itu mengira anaknya tampak sedikit gemuk karena dia sudah lama berada di rumah sejak pemberlakuan Ordo Kontrol Gerakan (PKP) atau seperti PSBB di Indonesia.Selanjutnya, mereka baru saja pindah dari Rawang, Selangor sekitar sebulan yang lalu."Pada saat kejadian, ibu remaja itu tidak ada di rumah karena dia pergi ke pasar, sementara ayahnya sedang bekerja membawa truk," katanya.