Sebanyak 4 Negara Sudah Siap Tampung Pekerja Migran Indonesia

kepala bp2mi
kepala bp2mi (Foto : )
4 negara sudah siap menampung para pekerja migran asal Indonesia. Ke-4 negara itu Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan dan Jepang.
Pemerintah melalui Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjelaskan sudah membicarakan dengan  Kementrian Tenaga Kerja mengenai  relaksasi pengirman pekerja migran Indonesia. “Kita sudah berbicara dengan ibu Kemenaker,prinsipnya Kita setuju. Kemarin sudah tinggal diberangkatkan.  Dan karena masa pandemi covid, maka harus segera dilakukan relaksasi penempatan,” kata Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (
BP2MI) Benny Rhamdani saat bertemu dengan Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) di kantor BP2MI Jakarta, Rabu (15/7/2020). 4 negara akan didahulukan karena mereka sudah tidak menerapkan lock down dan bisa menerima pekerja migran Indonesia. “Minimal ada 4 negara yang didahulukan yaitu: Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan dan Jepang. ada 43 ribu yang harus segera berangkat,” ungkap Benny. Benny mengaku dari 43 ribu pekerja migran tersebut berpotensi  memperoleh pendapatan 5,7 triliun rupiah. Selain itu juga bisa mengurangi angka pengangguran. Ia juga menjelaskan sebelum berangkat pekerja migran harus sudah melakukan tes PCR untuk mengetahui  pekerja positif atau negatif COVID-19. “Seluruh PMI (Pekerja Migran Indonesia)  yang akan berangkat harus mengikuti tes PCR,” jelas Benny. Sementara itu menurut Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) yang  anggotanya juga masuk di Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) menjelaskan akan bekerja sama dengan pemerintah untuk memerangi mafia yang selama ini merugikan pekerja migran Indonesia. “Kita akan bekerja sama untuk memerangi mafia-mafia yang selama ini juga mendapatkan keuntungan dari PMI (Pekerja Migran Indonesia)  dan juga menjawab relaksasi yang akan dilakukan oleh pemerintah.Sehingga pemerintah tidak hanya memberikan relaksasi tetapi ada komitmen penuh,” ungkap Ketua Umum FPPI Marlinda Irwanti. Marlinda meminta pemerintah melalui BP2MI untuk mencotoh Pilipina dan Vietnam dalam mengurus pekerja migran mereka. “Pilipina, Vietnam juga mengirimkan PMI-nya keluar negri dengan pola dan sistem yang baik. Kenapa indonesia tidak bisa?  harapan saya melalui pak Benny sebagai kepala yang baru,” ungkap Marlinda.