Pasien COVID-19 Dirawat 68 Hari Tak Kunjung Sembuh Akhirnya Diizinkan Mancing

Gawat, 12 Dokter Residen RSU Soetomo Surabaya Terpapar Corona (Foto Ilustrasi Tes Covid-19)
Gawat, 12 Dokter Residen RSU Soetomo Surabaya Terpapar Corona (Foto Ilustrasi Tes Covid-19) (Foto : )
Satu pasien virus Corona COVID-19 di Klaten tak kunjung sembuh, meskipun sudah dirawat 68 hari, akhirnya pasien yang dirawat di RSD Bagas Waras itu sempat diizinkan memancing untuk mengembalikan imunitasnya.
Hal itu disampaikan Direktur Utama RSD Bagas Waras Klaten, dr Limawan Budi Wibowo, kepada awak media, Jumat (19/6/2020)"Masih positif terus. Yang terakhir kemarin untuk meningkatkan imunitas kita keluarkan dari ruang isolasi untuk berjemur dan senam bersama serta kita izinkan mancing di dekat lokasi berjemur," ungkap dr Limawan Budi Wibowo.Lebih lanjut Limawan mengatakan, pasien tersebut berasal dari Kecamatan Wonosari dan telah dirawat selama 68 hari di rumah sakit tersebut dengan biaya dari pemerintah."Sudah 68 hari dan kayaknya 8 kali uji swab. Hasilnya masih positif terus," sambung Limawan.Apa yang terjadi dengan pasien terebut menurut Limawan, selain dilaporkan ke provinsi juga dilaporkan ke pemerintah pusat, sebab untuk pembiayaan ditanggung pemerintah pusat."Pembiayaan dari Kemenkes. Soal berapa habisnya tidak perlu dihitung," kata Limawan.Soal penyebabnya, Limawan menduga kemungkinan karena ada yang berbeda dengan pasien lain atau  bisa jadi jenis virusnya."Bisa jadi jenis virusnya tapi kita tidak bisa memastikan. Kita terus beri vitamin dan kondisinya stabil," pungkas Limawan.Sementara itu Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Corona atau COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Cahyono Widodo mengatakan pasien yang paling lama dirawat itu berinisial P (62) warga Kecamatan Wonosari."Pembiayaan diklaim ke pusat. Kondisinya membaik dan semoga segera sembuh dan kita laporkan ke pusat," ungkap Cahyono, Jumat (19/6/2020).Senada dengan Gugus Tugas, Camat Wonosari, M Nur Rosyid mengatakan warganya tersebut masih dirawat dan Sudah lebih dari dua bulan dirawatnya."Sudah lebih dari dua bulan dan mungkin pasien terlama. Padahal keluarga juga sudah dirapid dan semua hasilnya negatif," terang Nur Rosyid.Terkait ijin memancing, selama ini pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Bagas Waras Klaten terus menunjukan kondisi yang stabil dan membaik.Salah satu upaya yang dilakukan pihak rumah sakit cukup unik yakni agar tidak terus merasa tertekan, kesepian, dan nyaman di masa isolasi, para pasien diajak rileks dengan mancing lele di belakang rumah sakit.Untuk sementara, cara seperti itu dinilai sangat ampuh karena terbukti sebanyak 15 dari 19 pasien yang dirawat di RSD Bagas Waras Klaten dinyatakan telah sembuh.“Di belakang rumah sakit kebetulan ada kolam ikan. Untuk mengurangi beban pikiran pasien Covid-19, kolam itu ditabur ikan lele. Jadi para pasien merasa terhibur dengan mancing ikan lele di belakang rumah sakit sambil mengisi waktu luang. Tapi itu juga harus melalui protokol kesehatan yang ketat” jelas Direktur RSD Bagas Waras Klaten dr Limawan M. Kes saat wawancara via telepon (Selasa, 16/06/20) lalu.Ditambah pria lulusan Fakultas Kedokteran UGM tahun 1991 itu bahwa jalinan komunikasi yang tulus antara tenaga medis dan pasien menjadi obat tersendiri.Jadi pasien tidak merasa kesepian biar pun dua minggu lebih harus terpisah dengan keluarga. Selain itu edukasi tetap dilakukan sehingga pasien percaya dengan tenaga medis ketika upaya medis untuk pengobatan itu dilakukan.Bahkan komunikasi itu dilakukan lebih intensif salah satunya dengan aplikasi Whatsapp. Meskipun jauh, interaksi tidak dibatasi. Ia mengaku masih sering menerima pesan Whatsapp dari pasien Covid-19 yang sudah lama sembuh.“Kami memiliki empat tenaga perawat dan dua dokter spesialis paru. Tenaga di RSD Bagas Waras sebetulnya terbatas dengan 14 fasilitas kamar isolasi. Tapi kami harus melayani dengan baik. Maka jaringan wifi sangat membantu para pasien untuk bisa berkomunikasi tidak saja dengan tenaga medis, tapi juga keluarga pasien. Kami ajak pasien juga untuk berjemur atau senam pagi dua kali dalam seminggu agar pasien tidak jenuh selama perawatan” terang ASN yang dipercaya menjadi direktur RSD Bagas Waras sejak berdiri 2014 itu.Sementara itu, berdasarkan data yang diunggah melalui akun twitternya di alamat @rsudbagaswaras tercatat per Jumat (19/6/20) masih ada 10 pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit milik Pemkab Klaten itu.Total pasien yang telah dirawat di RSD Bagas Waras Klaten sendiri ada 25 orang. Sedang 11 pasien lainnya pernah di rawat di RSUD Suradji Tirtonegoro dan Rumah Sakit Islam Klaten.Jumlah pasien positif di Kabupaten Klaten dari website resmi Pemkab Klaten di awasicorona.klatenkab.go.id terpantau 30 orang.
Sumber: Dinas Kominfo Klaten https://www.instagram.com/p/CBnKpcQjhE3/