Terkini Kasus Corona di Indonesia, Minggu, 14 Juni 2020, Total 38.277 Positif, 2.134 Meninggal, 14.531 Sembuh

Terkini Kasus Corona di Indonesia, Minggu, 14 Juni 2020, Total 38.277 Positif, 2.134 Meninggal, 14.531 Sembuh (Foto: BNPB).
Terkini Kasus Corona di Indonesia, Minggu, 14 Juni 2020, Total 38.277 Positif, 2.134 Meninggal, 14.531 Sembuh (Foto: BNPB). (Foto : )
Terkini kasus corona di Indonesia, pemerintah kembali memperbarui jumlah kasus corona di Indonesia. Per Minggu (14/6/2020), kasus positif COVID-19 bertambah 857, total menjadi 38.277 orang.
Sementara jumlah pasien COVID-19 yang sembuh bertambah 755, total menjadi 14.531 orang.Namun untuk kasus meninggal masih terus mengalami peningkatan, yakni bertambah 43, total menjadi 2.134 jiwa.“Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 18.760 spesimen dari jumlah pemeriksaan ini kita dapatkan kasus baru konfirmasi COVID-19 sebanyak 857 orang,” kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto via akun YouTube BNBP.Yurianto mengungkapkan dari data, peningkatan tertinggi di Jawa Timur sebanyak 196 orang dan laporan sembuh 75 orang.Kemudian Sulawesi Selatan 133 orang konfirmasi kasus baru dan 36 sembuh. Adapun di DKI Jakarta ada 117 kasus konfirmasi positif dan melaporkan 249 orang sembuh.Sebelumnya pada Sabtu, 13 Juni 2020, jumlah kasus positif corona di Indonesia sudah mencapai 37.420. Kasus sembuh yaitu 13.776 pasien dan pasien meninggal 2091 orang."Jika dilihat kisaran kesembuhan 53,8 persen dari jumlah pasien yang dirawat," kata Yurianto.Sedangkan rasio angka kematian di Indonesia sebesar 5,78 persen. “Mari kita patuhi protokol kesehatan dan disiplin menjalankannya,” kata Yurianto."Lebih dari 430 kabupaten/kota terdampak di 34 provinsi," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto.Seruan memulai hidup new normal belum sejalan dengan data real time COVID-19 yang belum merata ditampilkan dari setiap daerah. Sinkronisasi data daerah dan pusat masih terus diperbaiki.Belum lagi, tes corona di Indonesia masih sangat rendah jika dihitung perbandingan 1 per 1 juta populasi.Hingga 13 Juni, pemerintah baru memeriksa 495.527 spesimen dari sampel dahak 313.275 orang."Dari jumlah spesimen, kita lihat bahwa kalau dihitung jumlah orang yang dites angka nasional per 1 juta penduduk sedikit nilainya. Namun kita paham tiap daerah memiliki ancaman epidemiologi berbeda. Negara kita kepulauan," pungkas Yuri.