Dokter Italia Sebut Potensi Tular Covid-19 Sudah Lemah dan Tak Lagi Mengancam

corona-5174671_960_720 geralt pix
corona-5174671_960_720 geralt pix (Foto : )
Berdasarkan penelitian, para dokter di Italia menyebut virus corona atau Covid-19 potensi menularnya sudah melemah dan tidak terlalu mengancam.
Hingga kini, peneliti terus mempelajari dan mencari tahu perkembangan dari virus corona atau Covid-19 yang masih mewabah di hampir seluruh negara di dunia.Di saat kabar terus meningkatnya jumlah pasien, ada pula kabar baik yang memberi sedikit harapan.Seperti dilansir dari
Medical Daily , seorang dokter senior di Italia menyebut bahwa virus corona baru kini kehilangan potensinya dan tidak lagi terlalu mengancam.Setelah menginfeksi ratusan ribu dan membunuh sebagian besar dari pasien hanya dalam beberapa bulan, tidak keliru untuk mengatakan bahwa virus corona baru di belakang pandemi ini benar-benar mematikan.Penelitian yang sedang berlangsung terus mengungkapkan semua cara yang dapat menginfeksi orang-orang dari segala usia.Dan salah satu negara yang mempelajari hal ini dengan susah payah adalah Italia, yang pernah mengalami kematian pasien tewas tertinggi yang pernah tercatat untuk pandemi.Namun, ditengah peneltian yang terus dilakukan, seorang dokter senior Italia baru-baru ini menyatakan bahwa virus Covid-19 itu kini mulai melemah dan sebenarnya tidak terlalu mengancam.“Pada kenyataannya, virus secara klinis tidak ada lagi di Italia. Tes yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan viral load secara kuantitatif yang benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan yang lalu,” kata Alberto Zangrillo, kepala Rumah Sakit San Raffaele di Milan di wilayah Utara dari Lombardy.Selain itu, Zangrillo juga mengatakan bahwa beberapa ahli terlalu khawatir tentang potensi gelombang kedua. Ia yakin Italia akan segera beroperasi kembali secara normal.“Kekuatan virus itu dua bulan lalu bukanlah kekuatan yang sama dengan yang dimiliki saat ini. Jelas bahwa hari ini penyakit Covid-19 berbeda, ”kata Matteo Bassetti, kepala klinik penyakit menular di rumah sakit San Martino di kota Genoa.Menurut catatan, 33.415 orang di Italia telah meninggal sejak wabah muncul pada 21 Februari.Hal itu membuat negara tersebut memiliki angka kematian tertinggi ketiga Covid-19 di dunia. Selain itu, ia juga memiliki penghitungan global tertinggi keenam dari 233.019 kasus.Namun, sejak awal Mei, infeksi dan kematian telah menurun dengan signifikan.Bahkan Italia melangkah lebih jauh untuk melonggarkan beberapa tindakan lockdown atau penguncian.