Fatal! Seorang Dokter Dipecat Setelah Lakukan Foto Prewedding di Ruang Operasi dengan Tunangannya

Fatal! Seorang Dokter Dipecat Setelah Lakukan Foto Prewedding di Ruang Operasi dengan Tunangannya yang Staf Medis
Fatal! Seorang Dokter Dipecat Setelah Lakukan Foto Prewedding di Ruang Operasi dengan Tunangannya yang Staf Medis (Foto : Kolase Istimewa)

Antv – Keputusan seorang dokter untuk melakukan sesi foto prewedding di ruang operasi bersama tunangannya telah mengejutkan banyak pihak dan berakhir fatal, yakni sang dokter dipecat.

Terungkap tunangan dokter tersebut ternyata juga bekerja sebagai staf medis. Aksi nekat dokter dan tunangannya itu memicu kemarahan publik.

Dilansir dari ndtv.com Selasa (13/2/2024), kejadian kontroversial ini melibatkan seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit pemerintah di distrik Chitradurga Karnataka, India.

Video yang menampilkan dokter tersebut dan tunangannya melakukan simulasi operasi untuk keperluan foto prewedding mereka viral di media sosial.

Dalam video tersebut, sang dokter, Dr. Abhishek, berpura-pura melakukan operasi pada seorang pria, sementara tunangannya ikut membantunya dalam adegan tersebut.

Mereka menggunakan peralatan medis lengkap dan dikelilingi oleh peralatan pencahayaan profesional, menambah kesan dramatis dalam sesi foto mereka.

Tawa dari juru kamera dan teknisi menambah sifat kontroversial dari video tersebut.

Pemotretan tersebut tampaknya berkisar pada tema medis.

Menteri Kesehatan Karnataka, Dinesh Gundu Rao, menanggapi kejadian tersebut dengan tegas bahwa rumah sakit pemerintah bertujuan untuk melayani masyarakat, bukan sebagai tempat untuk urusan pribadi.

Oleh karena itu, sang dokter dipecat dari pekerjaannya sebagai sanksi atas tindakannya yang dianggap tidak etis.

Dinesh Gundu Rao juga menyatakan bahwa dia tidak toleran terhadap "ketidakdisiplinan" tersebut.

“Seorang dokter yang melakukan pemotretan prewedding di ruang operasi Rumah Sakit Pemerintah Bharamasagar di Chitradurga telah dipecat dari pekerjaannya. Rumah sakit pemerintah ada untuk melayani kesehatan masyarakat dan bukan untuk pekerjaan pribadi. Saya tidak dapat mentolerir ketidakdisiplinan seperti itu dari para dokter,” tulis menteri pada akun Twitter-nya.

Menteri lebih lanjut menulis bahwa semua pegawai kontrak, termasuk dokter dan staf yang menjalankan tugas di departemen kesehatan, harus menjalankan tugasnya sesuai aturan pelayanan pemerintah.

Dia juga menginstruksikan para dokter dan seluruh staf terkait untuk berhati-hati agar penyalahgunaan seperti itu tidak terjadi di rumah sakit pemerintah.