Penanganan Covid-19, Komisi X DPR-RI Minta Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Terlibat

WhatsApp Image 2020-04-22 at 18.27.28
WhatsApp Image 2020-04-22 at 18.27.28 (Foto : )
Penyebaran Covid-19 seluruh Indonesia kini makin masif. Seluruh komponen masyarakat ikut membantu pemerintah menanganinya. Termasuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memiliki rumah sakit di berbagai daerah.
“Sebab itu, sudah sangat tepat langkah pemerintah memberdayakan PTS yang dominan dengan program studi kesehatan dan memiliki rumah sakit dalam penanganan Covid-19 ini,” kata Dr Muhammad Kadafi, Anggota DPR-RI, Kamis (24/04/2020).Salah satu contohnya adalah Pemerintah Provinsi Lampung menggandeng Rumah Sakit Bintang Amin-Pertamina, Bandar Lampung, sebagai rujukan Covid-19 di Provinsi Lampung. Rumah sakit ini adalah bagian dari Universitas Malahayati yang memang memiliki program studi kesehatan.Langkah yang sama sudah dilakukan oleh sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Misalnya, Universitas Pelita Harapan yang memiliki jaringan Rumah Sakit Siloam, dan Universitas Abulyatama dengan Rumah Sakit Pertamedika-Ummi Rosnadi di Banda Aceh. Begitu juga dengan Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Yarsi, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Islam Sumatera Utara, dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.Keterlibatan PTS (yang memiliki rumah sakit) dalam membantu penanganan Covid-19 disampaikan dalam rapat dengar pendapat Komisi X DPR RI dengan sejumlah PTS dan Dikrektur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Nizam PhD. Rapat virtual ini berlangsung pada Rabu (23/04/2020). Dalam rapat itu, Komisi X meminta Kemendikbud memperkuat peran kampus tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.“PTS mudah berkoordinasi dengan rumah sakit sebab dalam satu lingkup, penyiapan sumber daya manusia juga lebih mudah, karena pada dasarnya SDM kesehatan memang mempelajari keilmuan terkait,” kata Kadafi.Karena itu, Komisi X meminta pemerintah perlu membantu seluruh PTS ini, terutama untuk kelengkapan laboratorium, APD dan suplemen multi vitamin agar SDM yang terlibat tidak menjadi korban.“Dengan kerjasama PTS dan berbagai pihak di pemerintahan daerah tentunya upaya mengurangi dampak penyebaran virus Covid-19 ini akan ada hasilnya,” kata anggota dari PKB ini.Itulah sebabnya, kata Kadafi,Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus mempersiapkan relawan covid yang terlatih agar siap setiap saat ketika negara memerlukannya. “Selain itu PTS mempersiapan seluruh civitas akademika menjadi agen pencerahan bagi masyarakat tentang Covid-19, sehingga tidak ada lagi kesalahpemahaman masyarakat, seperti penolakan jenazah penderita Covid-19,” katanya.Komisi X DPR RI mendorong seluruh PTS mengaplikasikan semua hasil penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakatnya (PKM) agar bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama meminimalisir dampak covid di sektor ekonomi. Begitu juga dengan penelitian para dosen dan mahasiswa, diminta fokus pada masalah Covid-19 dan penanganannya, sehingga mampu memberikan kemanfatan langsung bagi masyarakat.Selain itu, Komisi X mendorong PTS dan pemerintah serta menggandeng perusahaan swasta agar fokus memberikan beasiswa pada anak-anak berprestasi dari keluarga tidak mampu.“Dampak Covid-19 ini akan memperbanyak keluarga tidak mampu. Karena itu dana CSR dari perusahaan-perusahaan lebih baik diarahkan ke program beasiswa ini,” kata Kadafi lagi.