Begini Kronologi Puluhan Warga Ciseeng Bogor Diisolasi Setelah Ikut Tahlilan

ciseeng
ciseeng (Foto : )
Awalnya ada seorang warga yang meninggal dunia akibat sakit jantung. Karena bukan akibat corona, warga kampung akhirnya melangsungkan pemakaman seperti biasa lalu menggelar tahlilan selama 7 hari berturut. Geger kemudian,  di hari ke-8 rumah sakit tempat warga yang meninggal tadi dirawat baru mengeluarkan hasil tes swab: almarhum positif corona.
Puluhan warga di Kampung Malang Nengah, Desa Ciseeng, Bogor, geger setelah mengetahui tetangganya yang baru meninggal pekan lalu dinyatakan positif virus corona. Pasalnya, saat warga tersebut meninggal, warga sekitar langsung menggelar tahlilan."Awalnya enggak tahu, tapi setelah keluar data monitoring COVID-19 Kabupaten Bogor, warga (yang ikut tahlilan) dinyatakan ODP," kata Sekretaris Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Heri Isnandar."Sekitar ada 20 hingga 25 (warga ikut tahlilan) lah itu baru estimasi dari Pak RW, tidak semua sih (satu kampung), mudah-mudahan, belum dilihat juga interaksinya seperti apa, apa cuma datang takziah aja atau berinteraksi dengan tuan rumah," tambah Heri.Heri melanjutkan, awalnya pasien tersebut dirawat di RSUD Cibinong karena sakit jantung. Meski diagnosa dokter adalah sakit jantung, pasien tetap diambil tes swab.Tak lama setelah tes swab dilakukan, pasien tersebut meninggal dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Cibinong. Karena diagnosa dokter adalah penyakit jantung dan pasien juga tidak dinyatakan sebagai PDP, pasien tersebut dimakamkan tidak dengan tata cara pemakaman COVID-19.Setelah jenasah dimakamkan, keluarga pasien langsung pulang ke Ciseeng dan menggelar tahlilan selama tujuh hari yang dihadiri warga sekitar. Di hari ke delapan, hasil swab baru keluar dan pasien tersebut dinyatakan positif COVID-19."Tujuh hari kemudian, Pemkab Bogor mengeluarkan informasi bahwa jasad itu positif corona. Sekampung kaget dan langsung jadi ODP," jelas Heri.Meski demikian, Heri berharap masyarakat sekitar tetap waspada dan tidak panik. Ia juga meminta masyarakat untuk menjalankan imbauan menjaga jarak untuk mengurangi risiko penularan COVID-19.Kabar kematian warga Desa Ciseeng karena virus corona itu juga dibenarkan Bupati Bogor Ade Yasin.Pada Sabtu (11/4), Ade Yasin menyebut dari penambahan 4 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bogor, salah satunya adalah warga Desa Ciseeng."Bertambah empat kasus baru positif COVID-19 dan satu di antaranya meninggal dunia. Satu pasien positif yang meninggal dunia adalah laki-laki, 48 tahun, asal Kecamatan Ciseeng," kata Ade.Hingga Minggu (12/4), jumlah kasus positif virus corona di Kabupaten Bogor sudah mencapai 36 orang. Dari jumlah tersebut, ada satu pasien positif COVID-19 asal Kecamatan Cileungsi yang meninggal dunia.