Terima Kasih Coronavirus

Terima Kasih Coronavirus (Foto: Youtube Riya Sokol)
Terima Kasih Coronavirus (Foto: Youtube Riya Sokol) (Foto : )
Coronavirus mengingatkan pentingnya manusia bersyukur. Menghargai kemewahan yang sudah dijalani. Baik dalam bentuk materi, kebebasan dan kesehatan. Yang adakalanya diterima begitu saja.
Ada begitu banyak pesan dan informasi tentang pandemic coronavirus berseliweran di sosial media. Dari yang hanya sekedar tutorial pencegahan, anjuran pemerintah, berita media, saran para medis, tulisan pemuka agama, kisah mereka yang terdampak, motivasi dan caci maki, hingga lelucon yang sebenarnya tak lucu ditengah keperihatinan wabah. Banyak sekali. Sehingga membuat sebagian masyarakat merasa bingung dan pusing sendiri. Apalagi kemudian diantara seliweran pesan itu ada yang berlabel
hoax dan fake news. Bikin stress. Ditambah, pesan yang di-share pun bukan melulu masalah gawatnya sebaran dan pencegahan pandemic coronavirus, tapi juga dampak yang akan ditimbulkan. Mencakup dampak politik, keamanan dan ekonomi nasional maupun internasional. Informasi dan pesan yang tersebar itu tidak hanya berasal dari negeri sendiri. Tapi juga datang dari berbagai belahan dunia. Sangat cepat dan masif. Sekali enter dari Oslo, warga kota Solo langsung bisa membaca dan melihatnya. Masyarakat, siapun dia, mau tak mau harus pandai dan mampu memilah pesan sosmed yang mereka terima. Tidak mudah. Tapi paling tidak, perlu kiranya yang cukup wawasan menjelaskan kepada mereka yang kurang wawasan. Yang awam jangan sungkan bertanya kepada yang alim atau terpelajar. Demi mencegah kebingungan dan kepanikan yang tak perlu. Dari ratusan ribu pesan dan berita tentang pandemic coronavirus yang di-share, sesungguhnya banyak pesan yang berkategori sangat positif dan berisi renungan. Bukan sekedar memberi informasi dan menjelaskan. Bukan juga pesan asal viral yang gak mutu dan gak jelas sumbernya. Pesan-pesan positif berkategori renungan tersebut biasanya sengaja dibuat. Tidak asal-asalan dan serius. Oleh lembaga atau perorangan. Tujuannya jelas, selain sebagai informasi juga sebagai bahan renungan dan introspeksi bagi yang membaca dan melihatnya. Sebagai contoh, sebuah video di bawah ini, yang dirilis oleh www.riyasokol.com dan www.awakenaslove.com . Video ini mampir ter-share ke HP penulis kemarin sore, dari seorang kolega. Sangat bagus, positif, dalam dan patut direnungkan. Betapa manusia sudah melampaui batas. Betapa ada hikmah besar dari pandemic coronavirus ini. Begitu kira-kira maksud pesan video yang disajikan oleh Riya Sokol. Seorang artis, aktivis, penyanyi, penulis puisi dan guru meditasi tantra. Jika dipahami secara bebas, video dengan narasi puitis itu berpesan bahwa manusia perlu berterima kasih pada coronavirus atau Covid-19. Karena kehadirannya yang mewabah secara global, mengingatkan manusia, bahwa kita bergantung pada sesuatu kekuatan yang sangat-sangat besar. Corona mengingatkan pertingnya manusia bersyukur. Menghargai kemewahan yang sudah dijalani. Baik dalam bentuk materi, kebebasan dan kesehatan. Yang adakalanya diterima begitu saja. Coronavirus menghardik manusia betapa sudah tersesat jauh dalam kesibukan. Sehingga tidak memiliki waktu yang mendasar untuk orang-orang terdekat. Corona virus memberi pelajaran bahwa diantara masalah yang kita anggap sangat penting, ada masalah lain yang sesungguhnya lebih penting. Bumi seketika menjadi rilek, karena beberapa negara membatasi moda transportasinya lewat gerakan tetap di rumah, bekerja dari rumah dan lockdown. Bumi sudah lama merana karena polusi udara dan manusia mengabaikannya. Corona turun tangan menolong bumi lewat pandemic. Menarik dan dalam perenungan creator video tentang wabah coronavirus atau Covid-19 itu. Selengkapnya bisa disimak di link video dibawah ini. https://www.youtube.com/watch?v=sgm9E_cmvWA