Malaysia Lockdown, Pelabuhan Tunontaka di Nunukan Lumpuh

tunontaka
tunontaka (Foto : )
Lock down yang diberlakukan Pemerintah Malaysia, membuat Pelabuhan Tunontaka
Kabupaten Nunukan harus menghentikan aktifitas keberangkatan penumpang ke Tawau, Malaysia, karena kini siapapun sudah tidak diperbolehkan keluar masuk negeri jiran.
Keputusan pemerintah Malaysia melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran wabah virus corona semakin meluas berdampak langsung terhadap aktifitas pelayaran di pelabuhan internasional Tunontaka nunukan provinsi Kalimantan Utara, perbatasan Indonesia-Malaysia. Terpantau seluruh kegiatan di area pelabuhan tujuan Tawao Malaysia berhenti total, bahkan 6 kapal feri cepat yang selama ini memuat penumpang antar negara tak beroprasi. Ratusan warga Indonesia yang berada di pelabuhan Tawau Malaysia dilaporkan terkatung-katung menunggu pemulangan tampa ada kejelasan. Informasi dari pengelola kapal resmi Nunukan-Tawaw KM Francis dan Purnama Express, saat ini ada ratusan WNI di pelabulan Tawau yang ingin balik ke Indonesia tertahan disana akibat Lockdown Malaysia. Dikhawatirkan, ratusan WNI itu mengambil jalan pintas melalui “jalur tikus” yang keselamatannya tidak terjamin. Kepala Imigrasi kelas 2 Nunukan Hanton Hazali mengakui, pihaknya tengah melakukan kordinasi dengan pihak Konsulat RI di Tawau Malaysia seperti apa langkah yang di lakukan untuk mengatasi kondisi lock down ini. berkaitan dengan pos pos perbatasan, pihaknya telah mengintruksikan agar melakukan kerjasama dengan Imigrasi Malaysia dan instansi lain untuk meminimalisir dampaknya kedepan. Malaysia Berlakukan Lockdown Dalam pidatonya hari senin lalu (16/3/2020) , Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan negeri Jiran itu melarang semua pengunjung yang masuk ke negaranya, sedangkan penduduk dilarang bepergian ke luar negeri. Sementara itu, seluruh tempat ibadah, sekolah, dan lokasi bisnis akan ditutup kecuali pasar yang memasok kebutuhan sehari-hari. Langkah-langkah ini efektif mulai 18 hingga 31 Maret 2020. Warga Malaysia yang kembali dari luar negeri diharuskan menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Negara ini memiliki jumlah kasus terkonfirmasi terbesar di Asia Tenggara, dengan 125 kasus baru dilaporkan pada hari Senin dan total keseluruhan kasus berjumlah 553. Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba, mengatakan sebagian besar infeksi baru tersebut terkait dengan tabligh akbar yang dihadiri oleh sekitar 16.000 orang di masjid Sri Petaling dekat Kuala Lumpur. Negara-negara tetangga telah melaporkan kasus-kasus yang terkait dengan tabligh akbar tersebut. Singapura memperpanjang penutupan masjid hingga 26 Maret karena kekhawatiran akan virus corona. PM Muhyiddin membatalkan sejumlah pertemuan termasuk acara olahraga dan konferensi internasional hingga April. Pembatalan ini juga berpotensi mengganggu KTT  Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang rencananya diselenggarakan di Malaysia tahun ini. Zulkifli Guntur | Nunukan, Kalimantan Utara