Yang Lain Waspada Corona, Jatim Tak Tutup Lokasi Wisata dan Tak Liburkan Sekolah

Yang Lain Waspada Corona, Jatim Tak Tutup Lokasi Wisata dan Tak Liburkan Sekolah (Foto Istimewa)
Yang Lain Waspada Corona, Jatim Tak Tutup Lokasi Wisata dan Tak Liburkan Sekolah (Foto Istimewa) (Foto : )
Daerah lain waspada corona, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku tidak menutup tempat wisata dan meliburkan sekolah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur, sebagaimana dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Meski demikian, ada kewajiban bagi pengelola wisata dan penyelenggara sekolah wajib meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus tersebut."Kami sudah menggelar rapat khusus dengan semua stakeholder di Jatim, hasilnya tidak ada penutupan tempat wisata dan meliburkan sekolah," kata Khofifah, di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.Peningkatan kewaspadaan yang dimaksud Khofifah adalah pengelola tempat wisata maupun pengelola pusat perbelanjaan modern dan tradisional wajib menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer dan masker."Jika ada pengunjung atau siswa yang terserang flu, maka pengelola wajib memberikan masker," terang Khofifah.
Bukan hanya lokasi wisata, Khofifah mengatakan sekolah juga akan tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, tapi meningkatkan kewaspadaan. "Kita minta waspada, sekolah-sekolah diharapkan mereka memiliki saluran air untuk cuci tangan, mereka bisa menyiapkan dalam bentuk yang sederhana melalui pipa kemudian ada hand sanitizer," katanya.Namun saat dikonfirmasi pertimbangan tak meliburkan sekolah-sekolah di Jawa Timur, Khofifah mengatakan langkah kewaspadaan saja sudah cukup."Kewaspadaan, masing-masing sekolah siapkan pipa cuci tangan, hand sanitizer," katanya. Hingga kemarin, menurut Khofifah, belum ada warga di Jawa Timur yang positif terkonfirmasi Covid-19. Hanya, beberapa waktu lalu, ada warga Magetan yang meninggal setelah dirawat di Solo dan dinyatakan positif mengidap virus corona. Untuk penanganan dan penerimaan laporan yang lebih komprehensif, Pemprov Jatim, kata Khofifah sudah membentuk satuan tugas yang dikomandani oleh Kepala BPBD Jatim dalam hal ini Sekdaprov Jatim.Jatim belum disebut sebagai daerah sebaran virus corona oleh Juru bicara penanganan corona Achmad Yurianto, dimana hingga kemarin, kasus virus corona tersebar di delapan provinsi di Indonesia.Achmad Yurianto mengatakan, delapan wilayah itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Banten."Kita lihat sebarannya sekarang melebar ke Jakarta DKI, Jawa Barat di sekitar DKI termasuk di Bandung, kemudian Tangerang, Jawa tengah sudah kita dapatkan kasusnya di Solo dan Jogja, di Bali, di Manado, Pontianak," kata Yuri di Gedung BNPB di Jalan Pramuka, Jakarta Timur.Achmad Yurianto menambahkan, pemerintah saat ini sedang menelusuri kasus virus corona di daerah-daerah tersebut."Ini yang membuat kita tracing lebih keras lagi, ini yang jadi penting di dalam perubahan respons terkait WHO menyatakan ini sudah pandemi," ujarnya.Hingga Sabtu (14/3/2020), kasus COVID-19 di Indonesia bertambah menjadi 96 kasus, delapan kasus dinyatakan sembuh, dan lima orang meninggal dunia.WHO sendiri pada Jumat (13/3/2020) telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi, atau wabah yang penyebarannya telah meluas ke berbagai negara. WHO pun memberikan lima poin tindakan-tindakan yang harus segera dilakukan pemerintah Indonesia untuk mencegah virus terus menyebar. Pertama