Tiba di Kawasan Danau Toba, Raja dan Ratu Belanda Kagum akan Keindahan Danau Toba

RAJA DAN RATU BELANDA TOBA
RAJA DAN RATU BELANDA TOBA (Foto : )
Kunjungi beberapa wilayah di Kabupaten Toba, Sumatera Utara,  Raja dan Ratu Belanda, kagum melihat keindahan alam dan perairan danau Toba.
Sejumlah warga mengaku kecewa, karena ketatnya pengamanan sehingga tak bisa melihat secara dekat dan berinteraksi langsung dengan Raja dan Ratu Belanda.Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima tiba di bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara,  dan langsung bertolak ke bukit Singgolom, di Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba.Selain berpose dan berfoto  di bukit Singgolom, dengan berlatar belakang danau Toba, Raja dan Ratu belanda ini juga mendengarkan peristiwa sejarah terjadinya danau Toba.Setelah lebih kurang 15 menit ditempat ini, Raja dan Ratu Belanda kemudian  melanjutkan kunjungan ke Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta,  Kecamatan Tampahan.Ditempat ini, rombongan Raja dan Ratu disambut dengan tari-tarian dan pemberian ulos tenun khas Batak Toba, dan sekaligus melihat lihat kondisi rumah-rumah khas batak yang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu.Namun, dibalik kehadiran Raja dan Ratu Kerajaan Belanda, yang  semula mendapat sambutan hangat dari masyarakat Kabupaten Toba, namun karena ketatnya pengamanan justru membatasi jarak antara warga, dengan rombongan Raja dan Ratu.Warga yang bermukim di sekitar daerah yang dikunjungi oleh Raja dan Ratu ini, merasa kecewa sebab tidak dapat melihat secara dekat Ratu dan Raja Belanda ini.Bukan hanya warga yang kesulitan mengambil moment gambar, awak media juga sangat sulit mengambil moment yang tepat untuk publikasi pemberitaan.Seperti dikatakan salah seorang warga Singgolom, Citra Siahaan bahwa, dirinya kesal terhadap pengawalan yang begitu ketat, sehingga moment yang sangat berharga ini tidak dapat diabadikan.Bahkan melihat wajah Ratu Belanda secara jelas tidak bisa, pendek kata kesal ungkapnya. Bahkan ia menuturkan, tidak ada kemajuan dan dampak yang berarti dengan kehadiran mereka.Warga lain, berasa sangat senang sebab dirinya dan teman- teman mempersembahkan tortor dalam menyambut kedatangan Ratu dan Raja Belanda.Sementara Kadis Kominfo Tobasa, Lalo Hartono Simanjuntak menyambut baik kehadiran tamu Kerajaan Belanda,  selama kedatangan tamu kenegaraan ini, pemerintah Kabupaten Toba, mempersiapkan segala sesuatunya dengan maksimal.Di desa Siambat Dalan, Ratu dan Raja Belanda disambut dengan tortor Batak Manomunomu, serta penyematan ulos oleh warga, sebagai utusan adalah kepala desa.Usai melakukan kunjungan ke Kabupaten Toba, rombongan Raja dan Ratu Belanda kemudian melanjutkan perjalanan ke kota wisata Parapat, Kabupaten Simalungun dengan menggunakan kapal
speed boat .Setibanya di Hotel Inna Parapat, Raja dan Ratu disambut oleh Bupati Kabupaten Simalungun, J. R Saragih dan kemudian bergegas menuju kamar peristirahatan.Lokasi tempat Raja dan Ratu beristirahat juga mendapat kawalan ketat aparat keamanan. Ruang gerak sejumlah awak media untuk melakukan peliputan juga terbatas, dan tidak di perkenankan mendekati Raja dan Ratu.Selain itu, sejumlah tamu dan petugas yang memasuki kawasan hotel, mendapat pemeriksaan ketat petugas keamanan yang berjaga jaga di pintu masuk hotel.Pihak manajemen hotel juga menerapkan pemeriksaan suhu tubuh, bagi seluruh pengunjung yang hendak masuk ke dalam Inna Hotel. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh berupa thermogun , untuk mengukur temperatur atau suhu tanpa bersentuhan dengan obyek, yang akan diukur suhunya.Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bentuk penanganan virus corona, sesuai dengan anjuran Kementrian Pariwisata dan Instruksi Dirut PT. INN.Setelah hampir dua jam beristirahat, sekitar pukul 17.00 WIB rombongan Raja dan Ratu kemudian meninggalkan hotel, dan berangkat menuju Bandara Kuala Namu, melalui jalur darat.Sebelum menaiki  kendaraannya dihadapan sejumlah awak media, Raja Belanda Willem-Alexander berteriak thank you