Kafe ini unik. Bukan tentang menunya. Bukan pula cara penyajian menunya. Lalu apa? Peracik menunya adalah para difabel berbakat! Anda penasaran? Silakan mampir ke kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.
Sunyi House of Coffee and Hope. Begitulah nama kafe unik ini. Alamat tepatnya di mana? Sabar ya, nanti dikasih alamatnya.
[caption id="attachment_273051" align="alignnone" width="900"]
![Ngopi Sunyi di Sunyi House of Coffee and Hope]()
Foto: Fathul Bahri | ANTV[/caption]
Sunyi House of Coffee and Hope ini memang ramah difabel. Mengapa? Ya, karena konsepnya memang sengaja dibuat untuk menyetarakan para difabel. Begitu kata Fernaldo Garcia, pemilik Sunyi House of Coffee and Hope. Bahwa para difabel juga mampu mengerjakan apa yang dikerjakan orang pada umumnya. Maksudnya? Di kafe ini pengunjung akan dilayani oleh pelayan, barista, chef hingga kasir difabel.
[caption id="attachment_273052" align="alignnone" width="900"]![Ngopi Sunyi di Sunyi House of Coffee and Hope]()
Fernaldo Garcia, pemilik Sunyi House of Coffee and Hope. [Foto: Fathul Bahri | ANTV][/caption]Sunyi? Ya! Arti Sunyi bukan tanpa suara, tetapi Sunyinya kesamaan hak untuk kaum disabilitas. Puluhan yang ingin bekerja di sini, namun sedikit yang tersaring. Kini baru lima penyandang disabilitas. Empat orang tuna rungu dan tuna wicara serta satu orang tuna daksa.
Siapa saja yang berkunjung di sini?
Pengunjungnya kebanyakan para milenial. Juga kelompok-kelompok difabel. Namun, Anda juga boleh kok berkunjung dan menikmati menu-menu maupun suasana syahdu di sini. Soal menu, ada banyak pilihan.
Favoritnya Es Kopi Susu Sunyi. Harganya ramah kantong, Rp18 ribu. Rasa kopinya plus cecap susu pas banget di lidah.
![Ngopi Sunyi di Sunyi House of Coffee and Hope]()
Menu di Sunyi House of Coffee and Hope. [Foto: Fathul Bahri | ANTV]Beberapa menu lain juga ada yang favorit. Untuk kopi ada Marshmellow Mocaccino, Almond Zist Cold Brew, Dirty Chai Latte, Red Velvet Latte hingga Manual Brew dari beberapa biji kopi lokal.
Untuk makanannya selain Aglio Olio Pasta ada Ayam Saus Kecap Wijen, Cilantro Lime Chicken hingga French Fries.
Tunjuk saja menu yang anda pilih dan mereka yang melayani akan paham kok.
[caption id="attachment_273050" align="alignnone" width="900"]![Ngopi Sunyi di Sunyi House of Coffee and Hope]()
Komunikasi menggunakan bahasa isyarat. Tunjuk saja menunya, maka mereka yang melayani sudah paham maksud Anda. [Foto: Fathul Bahri | ANTV][/caption]Anda juga bisa loh mengobrol dengan para difabel di sini. Bahkan para karyawan di sini dengan senang hati mengajari bahasa isyarat. Semoga kafe ini menjadi inspirasi positif untuk lebih mengenal dan memahami kaum difabel.
[caption id="attachment_273054" align="alignnone" width="900"]![Ngopi Sunyi di Sunyi House of Coffee and Hope]()
Foto: Fathul Bahri | ANTV[/caption]
Eh, buka jam berapa? Alamatnya mana?
[caption id="attachment_273055" align="alignnone" width="900"]![Ngopi Sunyi di Sunyi House of Coffee and Hope]()
Foto: Fathul Bahri | ANTV[/caption]
Nah, kalau mau mampir antara 10.00-22.00 WIB ya. Alamatnya di Jl. RS Fatmawati No.15, Cilandak, Jakarta Selatan. Siapa yang menyambut Anda pertama? Seorang ibu perkasa yang sigap mengatur kendaraan ke parkiran. Namun tiada satu kata terucap darinya.
Rafles Umboh dan Fathul Bahri | Jakarta
Foto: Fathul Bahri | ANTV[/caption]
Sunyi House of Coffee and Hope ini memang ramah difabel. Mengapa? Ya, karena konsepnya memang sengaja dibuat untuk menyetarakan para difabel. Begitu kata Fernaldo Garcia, pemilik Sunyi House of Coffee and Hope. Bahwa para difabel juga mampu mengerjakan apa yang dikerjakan orang pada umumnya. Maksudnya? Di kafe ini pengunjung akan dilayani oleh pelayan, barista, chef hingga kasir difabel.
[caption id="attachment_273052" align="alignnone" width="900"]
Fernaldo Garcia, pemilik Sunyi House of Coffee and Hope. [Foto: Fathul Bahri | ANTV][/caption]Sunyi? Ya! Arti Sunyi bukan tanpa suara, tetapi Sunyinya kesamaan hak untuk kaum disabilitas. Puluhan yang ingin bekerja di sini, namun sedikit yang tersaring. Kini baru lima penyandang disabilitas. Empat orang tuna rungu dan tuna wicara serta satu orang tuna daksa.
Siapa saja yang berkunjung di sini?
Pengunjungnya kebanyakan para milenial. Juga kelompok-kelompok difabel. Namun, Anda juga boleh kok berkunjung dan menikmati menu-menu maupun suasana syahdu di sini. Soal menu, ada banyak pilihan.
Favoritnya Es Kopi Susu Sunyi. Harganya ramah kantong, Rp18 ribu. Rasa kopinya plus cecap susu pas banget di lidah.
Menu di Sunyi House of Coffee and Hope. [Foto: Fathul Bahri | ANTV]Beberapa menu lain juga ada yang favorit. Untuk kopi ada Marshmellow Mocaccino, Almond Zist Cold Brew, Dirty Chai Latte, Red Velvet Latte hingga Manual Brew dari beberapa biji kopi lokal.
Untuk makanannya selain Aglio Olio Pasta ada Ayam Saus Kecap Wijen, Cilantro Lime Chicken hingga French Fries.
Tunjuk saja menu yang anda pilih dan mereka yang melayani akan paham kok.
[caption id="attachment_273050" align="alignnone" width="900"]
Komunikasi menggunakan bahasa isyarat. Tunjuk saja menunya, maka mereka yang melayani sudah paham maksud Anda. [Foto: Fathul Bahri | ANTV][/caption]Anda juga bisa loh mengobrol dengan para difabel di sini. Bahkan para karyawan di sini dengan senang hati mengajari bahasa isyarat. Semoga kafe ini menjadi inspirasi positif untuk lebih mengenal dan memahami kaum difabel.
[caption id="attachment_273054" align="alignnone" width="900"]
Foto: Fathul Bahri | ANTV[/caption]
Eh, buka jam berapa? Alamatnya mana?
[caption id="attachment_273055" align="alignnone" width="900"]
Foto: Fathul Bahri | ANTV[/caption]
Nah, kalau mau mampir antara 10.00-22.00 WIB ya. Alamatnya di Jl. RS Fatmawati No.15, Cilandak, Jakarta Selatan. Siapa yang menyambut Anda pertama? Seorang ibu perkasa yang sigap mengatur kendaraan ke parkiran. Namun tiada satu kata terucap darinya.
Rafles Umboh dan Fathul Bahri | Jakarta
Baca Juga :
