Penelitian mengungkapkan bahwa hujan berlian terjadi di Planet Jupiter dan Saturnus. Hal ini memunculkan ide untuk menambang batu berharga itu dan membawanya ke Bumi.
Hujan berlian kini tidak hanya sekedar angan-angan belaka. Ini adalah kejadian nyata yang terjadi di Planet Jupiter dan Saturnus. Jika di bumi kita hanya mengalami hujan air atau hujan salju, di kedua planet tersebut yang terjadi adalah hujan berlian. Ya, batu mulia yang berharga fantastis itu, ternyata menyelimuti Jupiter dan Saturnus.Adalah seorang peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bernama Dr Kevin Baines, yang pertama kali mengungkapkan fenomena hujan berlian tersebut.Menurut analisis Baines dan koleganya, data atmosfer dari kedua planet gas raksasa itu menunjukkan tingkat karbon yang berlimpah dalam bentuk kristal. Bahkan, beberapa “awan” kristal itu, tumbuh begitu besar hingga Baines menyebutnya
diamonberg. Baines mengungkapkan bahwa berlian yang jatuh di Jupiter dan Saturnus bukan berbentuk padat. Karena suhu yang begitu ekstrem, berlian yang jatuh ke permukaan kedua planet itu berbentuk cairan. Diperkirakan setiap tahunnya ada sekitar 1.000 ton berlian yang jatuh ke permukaan Saturnus.Berlian terbentuk melalui proses yang cukup panjang. Awalnya, badai petir mengubah metana menjadi karbon yang mengeras menjadi potongan grafit.Selanjutnya ketika memasuki atmosfer Jupiter dan Saturnus, grafit tersebut mengeras menjadi permata. Berlian padat ini kemudian masuk lebih jauh ke kedalaman planet, hingga kemudian mendekati cairan inti.Berbeda dengan Bumi, cairan inti Jupiter dan Saturnus diperkirakan memiliki suhu lebih panas. Hal ini mengakibatkan berlian kembali mencair.Satu kemungkinan yang terjadi di inti kedua planet itu adalah terdapatnya “lautan” berlian cair. Penemuan ini tak ayal memunculkan ide untuk menambang berlian di kedua planet itu, lalu dibawa pulang ke Bumi. Bagaimana, apakah anda tertarik untuk panen berlian disana? Gratis loh!
Baca Juga :
