Ketika Driver Ojol Dapat Doorprize Penumpang tak Terduga

putut penumpang ojol
putut penumpang ojol (Foto : )

Motor matic Andry nyaris terguling pas berbelok karena penumpang ojolnya yang terlalu besar. Sedangkan shockbreaker motor honda mio Haryanto patah, karena berat badan penumpang ojolnya lebih besar daripada motor.

Andai saja boleh memilih penumpang, pasti Andry Sutanto, driver ojek online (ojol), akan memilih penumpang yang sexy, ataupun cantik. Namun sayang, dalam aturan managemet ojol, driver tidak boleh memilih calon penumpang yang mengordernya. 

Akibatnya, Andry mengaku pernah mengalami pengalaman unik yang tak akan pernah dilupakannya. Dia, mengungkapkan pernah  kebetulan satu kali mendapat penumpang bertubuh besar dan pendek. Sehingga, dirinya nyaris terguling saat motornya hendak berbelok.

"Jujur saja, sepanjang jalan saya dag dig dug karena ibu yang saya bawa itu tidak bicara apapun, yang kedengaran hanya nafasnya yang ngos – ngosan seperti orang sedang olahraga," cerita Andry, kepada antvklik.com.

[caption id="attachment_259729" align="alignnone" width="900"]Andry driver Ojol (Foto:ANTV/Krisminarti) Andry driver Ojol (Foto:ANTV/Krisminarti)[/caption]

Menurut pria berambut gondrong itu, berat si ibu yang naik dari Tebet ke rumahnya, daerah Kampung Melayu, sekitar 130 kg, dan tidak  tinggi. Orangnya tidak banyak bicara, hanya nafasnya terdengar berat saat di jalan.

"Pas naik, ban motor saya langsung tertekan ke bawah, saya sudah maju ke depanpun, perutnya masih menempel di punggung saya," cerita Andry. "Yang paling ngeri pas belokan, motor saya hampir terguling karena tidak seimbang. Keselnya lagi, si ibu menegur saya, yang benar dong bawa motornya. Hadeuh," ujarnya lagi.

[caption id="attachment_259724" align="alignnone" width="900"]Putut penumpang ojol. (Foto:ANTV/Rafles)  Putut penumpang ojol. (Foto:ANTV/Rafles)[/caption]

Lain cerita pengalaman Andry, lain pula cerita pengalaman Haryanto, driver ojol yang terpaksa tak bisa melanjutkan perjalanan, karena shockbreaker Motor maticnya tiba-tiba patah, saat motor baru saja melaju sekitar seratus meter dari pangkalan.

"Pas lihat penumpangnya saya kaget, waduh dapet ikan kakap nih. Tapi saya tidak menolak dan tetap mengantarnya, tapi sayang baru jalan kira-kira seratus meter tiba-tiba brukk,,, shockbreaker Motor honda mio saya patah. Saya bengong, padahal kecepatan motor hanya 20 km per jam ," kata Haryanto.

Lelaki berkumis itupun, terpaksa mencari rekan ojol lainnya untuk mengantar anak sekolah yang menurut Haryanto beratnya sekitar 100 kg. "Gede banget bu, yahh... namanya juga bocah yah, pas saya stres mikirin shockbreaker patah, dia malah minum susu ultra bae," ujar Haryanto.

Sementara itu, yang merasa tertekan bukan hanya driver ojol, namun juga penumpang bertubuh tambun. Setidaknya itu diungkapkan Putut, Salah seorang karyawan sebuah perusahaan di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Pria dengan berat badan 130 kg itu mengatakan, merasa bersalah jika dia naik gojek.

Keadaanya itu membuat Putut jarang naik ojek online. "Sebetulnya ​saya jadi merasa bersalah setiap naik ojol. Karena begitu saya naik langsung bunyi krek, untuk itu setiap selesai naik ojol saya selalu beri uang tip," kata Putut.