Atap Sekolah Rapuh dan Melengkung, Para Siswa Belajar Dalam Ketakutan

atap sekolah melengkung, siswa was was1
atap sekolah melengkung, siswa was was1 (Foto : )
Akibat kekurangan dana untuk perbaikan, Sekolah MI Kalisidi 2, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, membiarkan atap sekolah yang sudah rapuh.  Kondisi atap yang rapuh ini membuat para siswa was-was saat belajar di dalam kelas.
Bayang-bayang atap sekolah roboh menghantui para siswa di sekolah MI Kalisidi 2, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Bangunan yang didirikan belasan tahun lalu ini belum pernah sekalipun direnonasi. Sekolah ini sudah banyak kerusakan diberbagai sudutnya, terutama atapnya yang saat ini terlihat melengkung, karena rapuhnya kayu-kayu penyangga genting.[caption id="attachment_246840" align="alignnone" width="900"]
atap sekolah melengkung, siswa was was2 Guru sekolah MI Kalisidi 2 menunjukkan bagian atap yang sudah rapuh dan melengkung (Foto: ANTV/ Aditya Bayu)[/caption]Bahkan belum lama ini salah satu kuda-kuda atap sekolah roboh dan harus diperbaiki. Akibat  kurangnya dana, maka perbaikan pun hanya dilakukan pada titik atap bangunan yang roboh saja, padahal idealnya perbaikan harus dilakukan menyeluruh, mengingat kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dimakan usia.[caption id="attachment_246841" align="alignnone" width="900"] atap sekolah melengkung, siswa was was3 Atap sekolah yang sudah rapuh (Foto: ANTV/ Aditya Bayu)[/caption]Rapuhnya atap sekolah ini membuat para siswa was-was ketika belajar di kelas mereka. Bahkan sesekali mereka melihat ke atap kelas, karena takut tiba-tiba ada eternit atau genting yang jatuh dari atas. Hal ini dinilai sangat mengganggu bagi kegiatan belajar, karena para siswa merasa khawatir saat berada di dalam kelas.Kepala sekolah MI Kalisidi 2, Luqmanul Khakim mengatakan, pihak sekolah saat ini dalam kondisi tidak mampu untuk memperbaiki sekolah, karena tidak mempunyai dana untuk melakukan perbaikan besar. Dana Bos yang selama ini jadi andalan pun tidak bisa digunakan karena jumlahnya yang cukup kecil, mengingat jumlah siswa sekolah ini hanya 90 siswa saja.  Jika akan meminta sumbangan kepada orang tua, sekolah tidak mungkin melakukannya, karena rata-rata siswa yang bersekolah di tempat ini merupakan keluarga kurang mampu.Pengelola sekolah berharap ada pihak-pihak terkait yang memperhatikan hal ini, karena selain untuk kelancaran proses belajar mengajar, keselamatan para siswa juga menjadi hal yang utama. Apalagi memasuki musim penghujan seperti saat ni, atap sekolah terlihat semakin melengkung, karena kuda- kuda dan kayu penyangga atap sudah banyak yang rapuh dan wajib diganti dengan yang baru.Aditya Bayu | Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.