Esek-esek Buhur Gaharu Kaum Magribi

Esek-esek Buhur Gaharu Kaum Magribi
Esek-esek Buhur Gaharu Kaum Magribi (Foto : )

Wahai, Magribi bersepuh Gaharu

Sebentar … Ini kita sedang bicara Pekerja Seks Komersial impor asal semenanjung Arab dan pesisir utara Afrika.Dahulu mereka tampil seksi. Namun kini modusnya baru. Mengenakan baju kurung, lengkap dengan cadar menutup mulut dan hidung. Mereka tinggal di vila sewaan seperti turis kebanyakan. Vila dengan harga sewa juataan rupiah.Namun itu semua hanya kamuflase belaka. Mereka bukanlah sekadar turis yang sedang berlibur ke kawasan Puncak. Di balik cadarnya, mereka menjadi Magribi. Magribi tak suka karaoke atau semacamnya. Kalau memang diorder, mereka hanya mau berada di dalam vila. Tarif mereka berkisar Rp3 juta untuk kencan singkat dan Rp6 juta untuk waktu yang lebih lama.
Warung Kaleng Wilayah Cisarua, Puncak Bogor, tepatnya di sekitar Ciburial dan Warung Kaleng paling ramai disambangi orang Arab. Mulai kantor travel, minimarket, warung kelontong hingga tempat cukur rambut memakai bahasa Arab. Eh, cobalah sesekali jalan-jalan ke kawasan Warung Kaleng, Jl. Sindang Subur, Desa Tugu Selatan, Cisarua. Ada apa di sana?Warung Kaleng adalah ruas Jalan Jakarta-Puncak di kilometer 84. Panjangnya sekira 100 meter. Puluhan warung dan kafe berjajar di pinggian jalan. Yang membuat berbeda, banyak papan nama tempat usaha yang menggunakan nama dan huruf Arab. Juga banyak warga bertampang Timur Tengah (Arab) di sini.Kita kembali lagi ke kaum Magribi,Mereka bervisa turis. Hanya diijinkan tinggal 60 hari di Indonesia. Ijin tinggal atau overstay harus diurus. Dendanya Rp300 ribu per hari. Daaan … mereka memilih membayar denda. Ini berlangsung terus-menerus. Pertanyaannya adalah apakah Kantor Imigrasi Bogor sebenarnya tahu aktivitas ini?Namun kaum Magribi kini lumayan pusing. Mulai 3 Mei 2019, WNA yang overstay dikenakan denda tak lagi Rp300 ribu per hari namuuun … Rp1 juta per hari! Sekali lagi, Rp1 juta per hari! Aturan itu tertuang dalam PP Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kemenkumham.Mari kita melihat sisi lain. Banyaknya para pengguna bahasa Arab yang bersliweran di kawasan Cisarua membuat banyak warga bisa berbahasa Arab. Dari tukang ojek, supir mobil sampai anak-anak di sini bisa bahasa Arab. Trus kenapa? Ya, gak apa-apa juga sih … Magribi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata Magribi adalah sebelah barat