Jokowi Tak Permasalahkan Menteri Rangkap Jabatan. Alasannya?

foto bersama
foto bersama (Foto : )
Berbeda dengan periode sebelumnya, Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk rangkap jabatan. Alasannya? 
Usai foto bersama dengan para menteri yang baru dilantik, Presiden Jokowi menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan jika ada menterinya rangkap jabatan, seperti menjabat ketua umum parpol.Sikap Jokowi kali ini berbeda dari sebelumnya pada Kabinet Kerja 2014-2019. Saat itu Jokowi melarang para menterinya rangkap jabatan.Tercatat, saat ini ada tiga menteri Jokowi yang menjabat ketua umum parpol. Mereka adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (Plt Ketua Umum PPP).Menurut Presiden. selama lima tahun sebagai presiden, ternyata tidak ada masalah dengan rangkap jabatan menteri."Dari pengalaman lima tahun kemarin, baik ketua maupun yang bukan ketua partai, saya melihat yang paling penting adalah bisa membagi waktu dan ternyata juga tidak ada masalah," kata Jokowi, Rabu, (23/10/2019).

Tidak Ada Target 100 Hari

Selain soal rangkap jabatan, Jokowi juga menyebut tidak ada target 100 hari bagi para menterinya. Alasannya ini karena tugas para menteri tinggal melanjutkan apa yang sudah dikerjakan sebelumnya. Namun arahnya lebih dikhususkan ke Indonesia maju.Menurut Jokowi, prioritas pembangunan adalah mengatasi defisit, membuka lapangan kerja, reformasi birokrasi dan prioritas pembangunan sumber daya manusia (SDM). Ditambahkan, yang paling terakhir jadi perhatian pemerintah adalah penggunaan APBN yang fokus dan terarah.