Depati Bahrin dan Depati Amir, Pejuang yang Ditakuti Belanda

sketsa wajah depati amir
sketsa wajah depati amir (Foto : )
 dari Batalion ke-12, sengaja didatangkan pemerintah kolonial Belanda untuk menghadapi perlawanan rakyat Bangka yang dipimpin Depati Amir.Sayang, Depati Amir  akhirnya berhasil ditangkap oleh Belanda, saat sedang berusaha mempertahankan Muntok-Bangka Barat.Belanda memiliki siasat untuk menangkap Depati Bahrin, dengan cara mengikat sang anak di tiang kapal. melihat itu, Depati Bahrin yang semula sudah bersiap-siap berperang, membatalkan niatnya.Depati Bahrin tertangkap, lalu Depati Amir anaknya diasingkan ke Timur Kupang, Nusa Tenggara Timur, tahun 1851.Pada tahun 1848, Depati Bahrin wafat pukul empat sore, dan dimakamkan pukul 12 malam, di kawasan Lubuk Bunter, Jada Barin, Kabupaten Bangka. Oleh Belanda dibuatkan beberapa makam palsu Depati Bahrin, agar jasadnya tidak bisa ditemukan oleh siapapun.Sementara di pengasingan, di sebelah Timur Kupang, Depati Amir hidup berkeluarga, namun tidak menyurutkan semangatnya melawan penjajah, hingga akhirnya dia terbunuh oleh Belanda tahun 1885.Jasadnya dimakamkan di pekuburan islam Batu Kadera, Kelurahan Airmata, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.Depati Bahrin dan Depati Amir, telah memberikan sumbangsih sangat besar bagi masyarakat Bangka,” Salah satunya kala masih memimpin  perjuangan,  mereka membuka  akses jalan. Satu pesannya kepada anak cucu adalah  agar anak cucunya  menjaga agama islam agar tetap lestari di Bangka,” kata  Haji Romadon, cicit generasi ke 8 keturunan Depati Amir.Karena di jaman dahulu tidak ada yang mendokumentasikan foto-foto Depati Bahrin dan Depati Amir, di Bangka belitung sendiri,hanya tinggal lukisan Depati Bahrin,yang tersimpan di rumah keluarga.Pihak keluarga Depati Amir berharap,  sang pahlawan bisa dikukuhkan menjadi pahlawan nasional,” Karena dirinya sudah berjuang melawan penjajahan Belanda. Puluhan tahun, perjuangan keluarga belum juga membuahkan hasil, Depati Amir dan ayahnya depati bahrin, belum ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” kata Haji Romadin.Mesti belum dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional, pemerintah mengabadikan namanya menjadi nama Bandara Di Bangka: Bandara Depati Amir. Dari Bangka Belitung Frendy Primadana  melaporkan