Berburu Kopi Hingga ke Puncak Suroloyo

Berburu Kopi Hingga ke Puncak Suroloyo
Berburu Kopi Hingga ke Puncak Suroloyo (Foto : )
Semakin banyaknya kedai kopi juga cafe-cafe kopi di daerah Yogyakarta dan Kulon Progo membuat permintaan biji kopi meningkat. Terutama kopi jenis Suroloyo.
newsplus.antvklik.com -
Kedai-kedai kopi di Yogyakarta dan Kulon Progo sedang happening . Banyak kedai kopi yang memesan biji kopi ke petani di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Kopi yang banyak dicari adalah Kopi Suroloyo.Menurut seorang petani Kopi Suroloyo, Windarno, permintaan kopi dari café-café di Yogyakarta dan Kulon Progo makin marak sejak dua tahun belakangan. Saat kedai-kedai kopi atau café-café yang menyajikan Kopi Suroloyo sedang naik daun.“Banyak yang pesan. Apalagi jenis Suroloyo yang merupakan kopi Robusta,” kata Windarno.Saat ini Windarno dan kawan-kawan tidak lagi mau menjual semua hasil biji kopinya ke kedai kopi. Mereka menggarap sendiri kopi hasil panen untuk dibuat kopi siap seduh.“Ada dinas-dinas dari pemerintahan dan juga CSR perusahaan yang datang memberi penyuluhan pada kita hingga kita bisa mengolah kopi sendiri,” kata Windarno.Petani Kopi Surolyo saat ini bisa mengolah kopinya sendiri. Mulai dari penanaman kopi, pemanenan, penjemuran, penyangraian, penggilingan hingga pembuat kopi kemasan yang siap diseduh.“Kulon Progo kan banyak tempat wisata. Biasanya banyak yang beli untuk dinikmati di puncak Suroloyo maupun oleh-oleh. Dan para pelancong abis libur kan pada beli oleh-oleh. Salah satunya beli kopi bungkus yang kita bikin. Alhamdulillah hasilnya lebih baik daripada hanya menjadi petani.”Banyaknya permintaan Kopi Suroloyo diimbangi dengan panen yang baik di tahun ini. Dalam dua hektar lahan kopi, petani mampu memanen hingga 6 ton biji kopi. Bandingkan dengan tahun 2014 yang hanya mampu panen 800 kuintal.Peningkatan produksi tahun 2019 dipengaruhi oleh faktor cuaca. Hujan yang terus menerus sebelum panen membuat pasokan air berlimpah. Hingga pohon kopi tidak kesulitan air.“Kita sudah mulai panen sejak bulan Mei. Ketika masih musim hujan. Jadi stok air banyak. Pohon kopi gak kekurangan air, hasilnya bagus. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pohon kopi kesulitan air hingga pengaruh dengan hasil kopi yang hanya sedikit” jelas  Windarno.Kopi Surolyo ditanam di atas ketinggian 800 mdpl, sangat cocok untuk kopi berjenis Robusta.