Bepetualang Mencari Ulat Sagu di Tana Papua (Bagian 1)

Bepetualang Mencari Ulat Sagu Tana Papua (Bagian 1)
Bepetualang Mencari Ulat Sagu Tana Papua (Bagian 1) (Foto : )
Mencari Ulat Sagu Hutan Rawa di tengah Danau Sentani.
newsplus.antvkli.com -
Ulat sagu merupakan makanan khas Papua namun sayangnya saat ini ulat sagu sudah mulai jarang ditemui. Sahabat-sahabat saya di Papua banyak bercerita kalau mereka sudah lama tidak makan ulat sagu. Bahkan ada yang sama sekali belum pernah merasakan panganan khas Papua ini.Dari Jakarta saya terbang ke Jayapura, ujung Timur Indonesia menemui sahabat saya Teroce. Saya minta ditemani Teroce mencari ulat sagu yang katanya mulai susah ditemui itu.Untuk mencari keberadaan ulat sagu bersama Teroce, saya menyusuri Danau Sentani menggunakan perahu motor.Danau sentani sangat indah. Airnya masih bening dan bersih. Dari permukaan air terlihat ikan-ikan yang berenang di dalam danau. Ada 30 ekor spesies ikan air tawar yang hidup di Danau Sentani. Danau Sentani merupakan danau terluas di Papua dengan luas lebih dari 9.000 hektar. Sentani memiliki arti " di sini kami tinggal dengan damai" .Setelah 15 menit menyusuri Danau Sentani kami sampai di dataran yang berada di tengah danau Sentani. Nama desa yang kami datangi Yaboi. Desa Yoboi masuk dalam Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.Dari desa Yoboi kami naik perahu lagi sekitar 10 menit ke lokasi tempat tumbuh pohon sagu yang biasa penduduk Yobai sebut dengan nama Hutan Rawa. Ternyata perjuangan ini belum selesai kaka!!! Sesampai di Hutan rawa kami masih harus berjalan sekitar 45 menit ke tengah hutan, dimana pohon sagu tua hidup. Selanjutnya: Menyusuri Hutan Rawa Tempat Tumbuh Pohon Sagu