Jemaah Indonesia Masuki Tahapan Ibadah Haji Paling Menantang dan Berbahaya

jemaah melontar jumrah
jemaah melontar jumrah (Foto : )
Banyak jamaah memakai kursi roda dan bergantian mendrong sesama jamaah satu kloter. (Foto: Danil Daulay)[/caption]Menurut Danil, banyak juga jemaah memakai kursi roda. Biasanya mereka berganti-gantian mendorong sesama jemaah satu kloter. Bahkan waktu perjalanan bisa bertambah jika ada jemaah yang tersesat.“Barusan jumpa dengan petugas pembimbing ibadah haji. Beliau baru sampai kemah setelah 9 jam perjalanan. Sebab ada jamaah yang tersasar,” kata Danil.[caption id="attachment_218905" align="alignnone" width="225"]
Petugas kesehatan Indonesia melontar jumrah (Foto: Danil Daulay)[/caption]Sementara Usman, jemaah haji khusus dari Jakarta mengatakan, lokasi maktabnya lebih dekat dengan Jumrah Aqabah. Tapi tetap memakan waktu dan tenaga untuk berjalan kaki, apalagi bagi yang sudah berusia uzur.“Tergantung tempat maktabnya. Kalau kami pulang pergi 4 km lebih. Yang (haji) regular bisa lebih jauh lagi (lokasi maktabnya),” jelas Usman.[caption id="attachment_218903" align="alignnone" width="300"] Para jemaah beristirahat sejenak selama perjalanan menuju area pelontaran (Foto: Danil Daulay)[/caption]

Dua Metode