PT INKA Ekspor 200 Gerbong Kereta Api ke Bangladesh

ekspor gerbong 2
ekspor gerbong 2 (Foto : )
PT Industri Kereta Api (INKA) Surabaya, kembali mengirim gerbong kereta api ke Bangladesh, Selasa (23/7). Pengiriman yang kedua kali tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor gerbong kereta api terbesar di Asia Tenggara.
newsplus.antvklik.com
 - PT Industri Kereta Api (INKA) kembali mengekspor 200 kereta penumpang ke Bangladesh, melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pengiriman ini merupakan lanjutan dari pengadaan 250 kereta penumpang untuk Bangladesh Railway yang dimulai pada tahun 2017. [caption id="attachment_214200" align="alignnone" width="300"]ekspor gerbong 1 Gerbong kereta api PT INKA dinaikkan ke atas kapal di Tanjung Perak, Surabaya (Foto: Zainal Azhari)[/caption] PT INKA menjadi pemenang tender dan berhasil mengalahkan China dan India. Dengan total nilai kontrak sebesar 100,89 juta Dollar AS untuk 250 kereta. Pada Januari 2019, sebanyak 50 kereta tipe BG (Broad Gauge) sudah dikirim ke Bangladesh. PT INKA menjadi salah satu supplier terbesar dan menduduki peringkat empat di Asia. Memiliki kualitas yang bagus, harga cenderung murah, dan proses pengirimannya cepat. Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro di Surabaya, mengatakan sebanyak 26 gerbong kereta tersebut dijadwalkan tiba di Chittagong Port, Bangladesh pada awal Agustus 2019 “Pengiriman dilanjutkan 200 kereta ke Bangladesh secara bertahap. Untuk batch pertama ini, ada 26 kereta dengan tipe yang berbeda dari pengiriman sebelumnya. Kali ini yang dikirim kereta tipe MG (Meter Gauge),“ ujar Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro. Pada tahun 2016, PT INKA juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak sebesar 72,39 juta Dollar AS dan 50 kereta ke Bangladesh pada tahun 2006 dengan nilai kontrak sebesar 13,8 juta dolar AS. Kantor pusat PT INKA (Persero) berdiri di kawasan Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur. Keberadaan kantor pusat dan sekaligus pabrik kereta api yang dulu merupakan Balai Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di atas lahan seluas 22,5 hektar itu menjadi saksi sejarah perjalanan panjang PT INKA (Persero) yang merupakan BUMN manufaktur sarana perkereta-apian pertama dan terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) ini. Selain di Madiun, untuk mendekatkan diri dengan para pemangku jabatan (stakeholders) dan pengambil kebijakan, langkah PT INKA (Persero) pun ditopang oleh Kantor Perwakilan yang berada di Jakarta. Agar selalu dekat dengan pelanggan utama yang sekaligus "saudara tuanya", yakni PJKA yang kini menjadi PT Kereta Api (Persero), didukung pula oleh kantor Perwakilan di Bandung, Jawa Barat. I Zainal Azhari I Surabaya, Jawa Timur I