Pasca beredarnya foto menu tulisan tangan di kelas bisnis dalam penerbangan Garuda Indonesia di media sosial, Garuda Indonesia sempat mengeluarkan surat larangan pengambilan foto dan video dalam pesawat. Namun surat larangan itu kini direvisi.
Newsplus.antvklik.com
- Foto menu tulisan tangan kelas bisnis dalam penerbangan Garuda Indonesia telah bikin heboh di media sosial. Tak berapa lama kemudian beredar pengumunan larangan mendokumentasikan kegiatan dalam pesawat.
Surat itu ditandatangani oleh Pjs SM FA Standarization & Development Garuda Indonesia, Evi Oktaviana pada 14 Juli 2019. Namun pada Selasa (17/7/2019), manajemen Garuda Indonesia menyebut, pengumunan itu merupakan edaran internal perusahaan yang belum final dan tidak untuk publik.
Dalam pernyataan tertulisnya, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengatakan, Garuda Indonesia telah menyempurnakan surat edaran dimaksud. Surat edaran itu berisi himbauan agar penumpang menghormati privasi penumpang lain dan awak pesawat yang sedang bertugas.
[caption id="attachment_213098" align="alignnone" width="294"]![swafoto]()
Garuda Indonesia rilis himbauan tidak mendokumentasikan kegiatan dalam pesawat[/caption]
Himbauan ini dimaksudkan untuk memastikan seluruh operasi penerbangan Garuda Indonesia comply dengan aturan dan perundangan – undangan yang berlaku termasuk UU Penerbangan, ITE, dan UU terkait lainnya.
Disebutkan, Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjaga privasi seluruh penumpang dan awak pesawat. Hal ini juga wujud komitmen Garuda Indonesia terhadap aturan perundang-undangan yang berlaku dan sebagai upaya untuk melindungi hak kenyamanan dan hak privasi seluruh penumpang dalam pesawat.
![Garuda Indonesia]()
Menu tulisan tangan dalam penerbangan Garuda Indonesia (Courtesy Rius Vernandes/Youtube)[/caption]
Menurut Rius, saat itu pramugari menyebut menunya masih dalam proses percetakan. Lewat video di akun Youtube, Rius memberikan penjelasan selengkapnya mengenai menu tulisan tangan di penerbangan tersebut.
Hal itu ia buktikan dengan rekaman video seorang penumpang lain yang tengah memegang kertas menu sambil berbicara dengan pramugari. Dalam videonya, ia juga merekam keluhan penumpang warga negara asing yang tidak mendapat wine karena sudah kehabisan.
Menurut Rius, apa yang dilakukannya hanya sebagai reviewer pesawat. Sejak diunggah pada 14 Juli lalu, video klarifikasi Rius sudah ditonton 136 ribu kali.
Garuda Indonesia rilis himbauan tidak mendokumentasikan kegiatan dalam pesawat[/caption]
Himbauan ini dimaksudkan untuk memastikan seluruh operasi penerbangan Garuda Indonesia comply dengan aturan dan perundangan – undangan yang berlaku termasuk UU Penerbangan, ITE, dan UU terkait lainnya.
Disebutkan, Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjaga privasi seluruh penumpang dan awak pesawat. Hal ini juga wujud komitmen Garuda Indonesia terhadap aturan perundang-undangan yang berlaku dan sebagai upaya untuk melindungi hak kenyamanan dan hak privasi seluruh penumpang dalam pesawat.
Penumpang Tetap Dapat Swafoto
Meski demikian Ikhsan memastikan, penumpang tetap dapat melakukan pengambilan gambar untuk kepentingan pribadi misalnya melakukan swafoto selama tidak mengganggu kenyamanan atau merugikan penumpang lain. Sebelumnya, unggahan seorang pengguna instagram @rius.vernandes jadi viral di media sosial. Ia membagikan foto daftar menu makanan yang menggunakan tulisan tangan di kelas bisnis penerbangan Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar. [caption id="attachment_213096" align="alignnone" width="300"]
Menu tulisan tangan dalam penerbangan Garuda Indonesia (Courtesy Rius Vernandes/Youtube)[/caption]
Menurut Rius, saat itu pramugari menyebut menunya masih dalam proses percetakan. Lewat video di akun Youtube, Rius memberikan penjelasan selengkapnya mengenai menu tulisan tangan di penerbangan tersebut.
Hal itu ia buktikan dengan rekaman video seorang penumpang lain yang tengah memegang kertas menu sambil berbicara dengan pramugari. Dalam videonya, ia juga merekam keluhan penumpang warga negara asing yang tidak mendapat wine karena sudah kehabisan.
Menurut Rius, apa yang dilakukannya hanya sebagai reviewer pesawat. Sejak diunggah pada 14 Juli lalu, video klarifikasi Rius sudah ditonton 136 ribu kali.
Baca Juga :
