Setelah berjuang sejak Februari lalu, mantan ibu negara Ani Yudhoyono, pada puku; 11.50 waktu Singapura meninggal dunia. Konfirmasi meninggalnya Ani Yudhoyono dinyatakan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. "Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun. Bu Ani telah meninggal dunia pada 11.50 waktu Singapura," katanya dalam akun tiwtternya.
Kabar duka juga dikonfirmasi dari Staf Pribadi Presiden ke-6 SBY, Ossy Dermawan membenarkan Ani Yudhoyono tutup usia pada pukul 11.50 Singapura. "Innalillahi wainnailaihi rojiun.
Telah meninggal dunia Ibu Ani pada pukul 11.50 waktu Singapura. Semoga almarhumah husnul khotimah," tulis Ossy, Sabtu 1 Juni 2019 Kemarin Imelda Sari, Kepala Divisi Komunikasi Partai Demokrat memberikan kabar tentang kondisi terakhir Ani Yudhoyono, bahwa kondisi Ibu Ani hingga naik dan turun. "Semalam saya bertemu Pak SBY dan Mas Ibas serta Mbak Aliya.
Pak SBY kami nantikan di Apartemen karena sepanjang di RS berada di ruang perawatan intensif ICCU. Seluruh keluarga termasuk Mas Agus dan Mbak Annisa . Bapak semalam baru kembali dari rumah sakit sekitar pukul 10.00 PM. Masih ada masker di wajahnya, tampak lelah dan sedih," kata Imelda.
"Kami, Pak Syarief , Pak Djoko Udjianto dan Renan saat menemui di lobby Apartemen , Bapak langsung minta, Mel doakan Ibu, kondisinya masih up and down...” matanya berkaca kaca," tambah Imelda.
"Saya menyembunyikan kesedihan saya. Semua hanya ingin Bapak istirahat karena Bapak dan anak anak juga terus memonitor sepanjang di RS kondisi Ibu mulai dari tensi, nadi dan suhu tubuh Ibu.
Saat Ibu ditinggalkan semalam dalam kondisi suhu mulai turun dan tensi stabil.", ujarnya. "Saya tak bisa gambarkan perasaan Bapak. Mas Ibas dan Aliya juga hanya minta, “ Mbak mohon doanya untuk Ibu dari teman teman dan masyarakat .
