Gegara Tak Mau Pilih Seorang Caleg, Makam Kedua Orangtuanya Dipaksa Bongkar

Gegara Tak Mau Pilih Seorang Caleg, Makam Kedua Orangtuanya Dipaksa Bongkar
Gegara Tak Mau Pilih Seorang Caleg, Makam Kedua Orangtuanya Dipaksa Bongkar (Foto : )
Newsplus.antvklik.com
- Gegara perbedaan politik dalam mendukung Calon Legislatif (Caleg) pada Pemilihan Legislatif 2019, berakibat 2 kuburan di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, dipaksa bongkar dan dipindahkan ke lokasi lain.Pembongkaran kuburan pasangan suami istri Masri Dunggio dan Sity Aisah ini dipicu, keluarga pemilik makam, tak mau mendukung dan memilih sosok Caleg bernama Nani, yang masih ada ikatan saudara dengan keluarga Awano, pemilik tanah makam. Nani maju sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Bone Bolango dari Partai Nasdem.Marah dan kesal berkecamuk menjadi satu. Pikiran waras, lenyap sudah. Awano pun menyuruh keluarga ahli waris, segera bongkar dan memindahkan kuburan kedua orangtua mereka ke lokasi lainnya di Dusun Satu, Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.Menurut Abdul Salam Pomontolo, keluarga pemilik makam, Pemerintah Desa Toto Selatan, sempat turun tangan, menggelar mediasi antara kedua belah pihak keluarga. Namun hasilnya ‘buntu’, pemilik tanah tetap bersikeras meminta kedua makam dibongkar dan dipindahkan.“Secara kekerabatan, mereka itu saudara ipar. Awano ini, kakak dari suaminya si Caleg itu. Kalau kamu tidak memilih Nani (Caleg), pindahkan kuburan itu!. Ucapan ini berulang-ulang. Sampai puncaknya, kakak saya malah dimaki-maki Awano dan menutup akses jalan hingga Bentor (Becak Motor) saja tak bisa lewat, dari semulanya bisa dilintasi,” terang Abdul Salam Pomontalo.Dalam alam demokrasi, perbedaan politik merupakan suatu hal yang wajar-wajar saja jika disikapi dengan arif dan bijaksana. Seyogyanya, jangan sampai menimbulkan masalah hingga seperti kejadian tersebut. Semoga seluruh rakyat Indonesia, kedepannya, semakin bertambah dewasa dalam berpolitik, jangan sampai timbul permusuhan, meski harus berkompetisi ketat dalam arena politik. 
(Laporan Kadek Sugiarta dari Gorontalo)