Bertemu Editor Media, Mensos Sosialisasi Asian Para Games 2018 Ramah Disabilitas

Bertemu Editor Media, Mensos Sosialisasi Asian Para Games 2018 Ramah Disabilitas
Bertemu Editor Media, Mensos Sosialisasi Asian Para Games 2018 Ramah Disabilitas (Foto : )

www.antvklik.com- Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri acara Editor’s Meeting Asian Para Games 2018, di Gedung Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Rabu (26/9). Dalam pertemuan, Mensos melakukan sosialisasi Asian Para Games 2018 Ramah Disabilitas.

Mensos menyatakan, salah satu tugas Kementerian Sosial dalam Asian Para Games 2018 adalah untuk membangun legacy. Setelah kegiatan ini berakhir, Indonesia dikenal dunia sebagai sebuah negara yang ramah disabilitas.

“Tugas kami adalah memastikan sarana dan prasarana sudah memenuhi standar kenyamanan penyandang disabilitas,” kata Agus. Kemensos juga memperkuat para relawan terkait bagaimana memberikan pelayanan yang ramah disabilitas kepada atlet dan penonton. “Ini adalah upaya negara untuk memberikan hak yang sama kepada penyandang disabilitas, sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas pasal 15 ayat 1,” ujarnya.

Dijelaskan Agus, dalam pasal ini disebutkan, hak-hak penyandang disabilitas dalam kegiatan olahraga serta mendapat pelayanan dan penghargaan yang sama pula. “Kami berharap perlakuan yang setara terhadap penyandang disabilitas tidak hanya dilakukan karena ada Asian Para Games.  Namun setelah kegiatan ini berakhir, seterusnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Disertai penyediaan fasilitas publik yang ramah disabilitas di berbagai daerah di Indonesia,” tegasnya. Upaya ini, diperlukan kerja bersama dari berbagai elemen masyarakat, termasuk media massa. Kepada puluhan redaktur, editor dan produser berita olah raga ini, Agus berharap  melalui pemberitaan, dapat meningkatkan kesadaran publik yang ramah disabilitas.

Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Maulani Rotinsulu juga berharap peran media massa. Menurutnya, media massa dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat atas keberadaan penyandang disabilitas, bagian dari warga Indonesia.

“Melalui momentum ajang adu prestasi penyandang disabilitas, diharapkan masyarakat terbuka pemahaman bahwa penyandang disabilitas bisa berprestasi jika kesempatan diikuti dengan mengangkat hambatan,” terangnya.

Kemensos Kawal Atlet Asian Para Games 2018

Sementara Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasi kepada Kusmita, atlet Para Games 2018 dari cabang olahraga voli duduk. Agus mengatakan, pihaknya mengawal mantan anak didik, alumni Balai Besar Rehabilitasi Sosial Kemensos, yang juga menjadi atlet Asian Para Games 2018. Total ada 51 atlet yang tersebar di 13 cabang olahraga.

“Salah satu alumni kami adalah Jendi Pangabean, atlit renang yang menjadi ikon Asian Para Games. Ia pernah dibina di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Budi Perkasa Palembang. Ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan bagi keluarga besar Kementerian Sosial bahwa anak-anak didik kami telah menunjukkan prestasi yang luar biasa,” katanya.

Agus mengatakan sikap mental yang tangguh dan pantang menyerah para atlet, terbentuk saat pendidikan. Sementara prestasi olahraganya dibentuk di NPC (National Paralympic Committee). Mereka mampu tampil dengan baik dan konsisten dalam latihan sehingga dapat berkompetisi di Asian Para Games 2018.

Di Balai Rehabilitasi Sosial Kemensos, penyandang disabilitas mendapat berbagai bimbingan, pelayanan kesehatan dan pemberian alat bantu. Mereka ditempa menjadi mandiri, percaya diri, memiliki kompetensi dan optimistis dalam menjalani hari-hari kedepan setelah mereka lulus. “Energi dan semangat manusia hebat ini telah menginspirasi kita semua.

Saya harap media massa juga dapat menangkap dan merasakan hal yang sama. Sehingga dalam pemberitaan nanti dapat menggugah semangat, optimisme, solidaritas, kesetaraan. Dan yang terpenting adalah berperspektif penyandang disabilitas,” terang Agus. Ia mencontohkan penggunaan istilah disabilitas untuk menghindari kata-kata yang sifatnya menimbulkan rasa kasihan atau charity.

Mengangkat hal-hal menarik dalam pertandingan seperti medali khusus untuk atlet para games, bisa berbunyi. Masing-masing medali memiliki bunyi yang berbeda baik emas, perak maupun perunggu. “Untuk mendorong liputan yang ramah disabilitas, hari ini kami menghadirkan e-book Interaksi Beretika dengan Penyandang Disabilitas.

Dalam buku ini kita semua dapat mengenal gaya hidup para penyandang disabilitas. Dan bagaimana kita dapat bergaul dalam keberagaman mereka tanpa melanggar etika,” pungkasnya. Laporan: Shandy March dan Achmad Junaedi dari Jakarta