68% Jemaah Haji Beresiko Tinggi Pada Kesehatan Yang Ada Sejak Di Tanah Air

68% Jemaah Haji Beresiko Tinggi Pada Kesehatan Yang Ada Sejak Di Tanah Air
68% Jemaah Haji Beresiko Tinggi Pada Kesehatan Yang Ada Sejak Di Tanah Air (Foto : )

Di KKHI Madinah menerima 14 rujukan merawat inap 41 jemaah dan merujuk 21 jemaah ke RSAS. Sementara di KKHI Mekah telah menerima 10 pasien, masih dirawat inap 7 jemaah, dan merujuk 14 jemaah ke RSAS.

Untuk mengingatkan jemaah senantiasa menjaga kesehatannya, Tim Promotif Preventif (TPP) telah memberi penyuluhan kepada 201 kloter.

"Penyuluhan mulai diberikan ketika jemaah tiba di bandara, di bus, pemondokan, dan di Masjid Nabawi setelah salat subuh," kata Eka Jusuf Singka.

Penyuluhan diberikan agar jemaah selalu menggunaakan alat pelindung diri (APD) lengkap setiap beraktivitas di luar pemondokan. APD yang dianjurkan meliputi penggunaan payung, kacamata hitam, masker, semprotan air, dan sandal.

Untuk payung dan kacamata, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 204 ribu buah yang diberikan kepada semua jemaah haji. Sedangkan masker, sandal dan semprotan air masing-masing berjumlah 20.400 atau 10 persen dari jumlah jemaah, dibagikan kepada jemaah yang kedapatan tidak memakai masker, semprotannya rusak atau hilang, dan tidak memakai alas kaki.

Selain itu, TPP juga mendistribusikan dan memasang poster dan banner berisi pesan-pesan kesehatan. Pemasangan dilakukan di sektor-sektor dan di pemondokan yang banyak dilalui jemaah.

"Sampai hari ini sebanyak 15 jemaah wafat. Penyebab wafat terbanyak dipicu oleh penyakit jantung (11 orang). Lokasi wafat terbanyak di pemondokan sebanyak 6 orang," kata Eka Jusuf Singka.