Izin Berangkat Melaut 5 Hari Lalu, Seorang Nelayan Hilangh Misterius

Izin Berangkat Melaut 5 Hari Lalu, Seorang Nelayan Hilangh Misterius (Foto : antvklik-Christ Belseran)

Antv – Tim Gabungan Basarnas Ambon terus memperluas pencarian terhadap Lamuda, nelayan asal desa Tihu Seram Bagian Barat, Ambon, maluku, yang hilang misterus saat melaut

Pencarian tim gabungan SAR ini dengan menyisir pesisir pantai dan juga sekitaran perairan laut Desa Tihu Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku

Hingga hari kelima pencarian oleh tim SAR Gabungan namun belum ada tanda-tanda keberadaan nelayan Lamuda. Setelah lima hari berjibaku dengan kondisi perairan Pulau Seram, Maluku operasi pencarian oleh Basarnas gabungan akhirnya diitutup.

Kepala Kantor SAR Ambon, Mustari, dalam rilisnya menyebut setelah pencarian ditutup, saat ini dilakukan adalah pemantauan.

Dia mengatakan petugas saat ini hanya memantau dengan menerima laporan warga soal keberadaan korban jika ditemukan maka akan dilakukan tindakan oleh pihak Basarnas.

Untuk diketahui, Lamuda Masiri pria (49) merupakan warga asal Desa Persiapan Tihu Kabupaten Seram Bagian Barat. Lamuda dilaporkan hilang saat melaut pada jumat, (30/12/2022) tahun lalu.

Bertindak sebagai Search and Rescue Unit (SRU) 1 dengan waktu pencarian Rubber Boat Basarnas Ambon bergerak melakukan pencarian pada koordinat 3° 17 26.70" S - 127° 34' 23.28" E arah Utara Pulau Manipa. 

Sementara SRU 2, dari beberapa longboat masyarakat mulai bergerak melakukan pencarian pada koordinat sesuai SAR MAPS diantaranya :3° 12' 7.81" S - 127° 34' 23.28" E, 3° 12' 7.81" S - 127° 41' 14.66" E”

Upaya pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan sejauh 20 Mil normal, namun hingga sore hari Tim SAR Gabungan belum menemukan tanda tanda keberadaan korban.

"Sehubungan dengan Ops SAR memasuki hari kelima dan tidak ada tanda tanda keberadaan korban, serta hasil evaluasi bersama dengan pihak keluarga dan Unsur Potensi SAR maka Operasi SAR resmi ditutup dan dilanjutkan pemantauan. Selanjutnya kedepan jika terdapat laporan terhadap korban maka Operasi SAR akan dibuka kembali," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon, Mustari dalam rilisnya.

Dijelaskan selama melakukan pencarian dari tanggal 31 Desember 2022 hingga tanggal 4 Januari 2023 atau lima hari pencarian namun korban belum ditemukan.

Mustari jelaskan, proses pencarian hingga hari ke 5 tim SAR gabungan juga diperhadapkan dengan kondisi cuaca yang diwarnai hujan ringan dengan tiupan angin Barat Laut - Utara dengan kecepatan 4 - 12 knots dan tinggi gelombang adalah 2 meter.

“Dalam proses pencarian korban, Kantor SAR Ambon juga melakukan koordinasi dan melibatkan Raja Negeri Tahalupu, Kepala Dusun (Kadus) Tihu, Babinsa Dusun Tihu dan warga setempat,” kata Mustari.

Untuk memudahkan proses pencarian pihak Basarnas Ambon juga menerjunkan peralatan pencarian berupa Rescuer Cay Type II sebayak 1 Unit, Rubber Boat sebanyak 1 unit, Aqua Eye sebanyak 1 unit serta Longboat milik  masyarakat sebanyak 3 unit.