Mensos Salurkan Donasi untuk Tiga Anak Penderita Sakit Berat

risma di rscm (Foto : )

Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui tiga anak yang menderita penyakit berat. Mereka ditemui  Mensos di RSCM dan Bekasi. Dalam kesempatan itu Risma menyalurkan bantuan dari para donatur. Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui tiga bocah yang menderita penyakit serius yakni Karina Putri Denias, M. Parhan Kulyubi, dan Fransiska Junita Priscilla. Denias mengidap penyakit atresia bilier sejak usia 3 bulan. Sementara Parhan mengidap hidrosefalus (penyakit otak akut) dan Fransiska menderita cerebral palsy (lumpuh otak).Risma mengunjungi mereka di lokasi yang terpisah. Denias dan Parhan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta. Sementara Fransiska, ditemui Mensos di kediamannya di Perumahan Duta Kranji, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat.Risma menjelaskan membantu anak-anak tersebut berjuang melawan penyakit. Namun dengan proses penyembuhan yang membutuhkan waktu tidak sebentar, anggaran Kemensos tidak didesain untuk bisa membantu selama tindakan medis dilakukan. Karena alasan tersebut Kemensos menggandeng platform penggalangan dana berbasis digital, yakni kitabisa.com.“Kalau dengan anggaran Kemensos tidak bisa terus menerus membantu. Oleh karena itu, saya bersama kitabisa.com membantu adik-adik kita tadi yang mengidap penyakit berat. Saya mengucapkan terima kasih kepada para dermawan dan orang baik yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu mereka,” kata Risma di RSCM Jakarta, Rabu (11/5/2022).Dalam kesempatan tersebut dana yang sudah terkumpul dan disalurkan untuk anak Denias Rp474.236.963, dan anak Parhan sebesar Rp83.627.512.Menurut keterangan dari Kementrian Sosial derita yang dialami anak-anak tersebut cukup berat. Denias dilahirkan secara normal. Namun pada usia 3 bulan, ia didiagnosa mengalami gangguan aliran cairan empedu. Cairan empedu terakumulasi di dalam hati. Ia pernah mendapatkan perawatan di RSCM pada Januari 2022 dan RS Hermina Karawang, Maret dengan menggunakan BPJS Mandiri.Kemudian Parhan, lahir dalam kondisi normal dan sehat. Namun sejak usia 5 bulan terlihat ada benjolan di hidung. Parhan sering mengalami demam dan muntah. Ia berada dalam asuhan ibunya, Rosita dan kakaknya, sejak ayahnya meninggalkan mereka tanpa kabar.Untuk Fransisca, telah didiagnosis menderita kelumpuhan otak sejak usia 2,5 bulan. Ibunya, Irene banting tulang menghidupi dan merawat Sisca seorang diri, setelah suaminya pergi. Selain ketiga anak tersebut, Kemensos juga memberikan asessmen untuk Almahyra Khawla Rachma (9 bulan). Bocah asal Malang, Jawa Timur ini, didiagnosis menderita obstruksi bilier  (penyumbatan saluran empedu).Selain dukungan pengobatan anak, Kementrian Sosial juga memberikan atensi kepada keluarga pasien. Kepada Ibunda Parhan yakni Rosita diberikan dukungan pemenuhan hidup layak berupa beras, telur, susu hingga biscuit.“Kami akan beri bantuan sosial PKH dan BPNT untuk orangtua Parhan. Kemudian, diberi modal usaha warung,” kata Risma.Dukungan kepada keluarga berupa pemenuhan hidup layak juga diberikan kepada keluarga pasien Denias, dan Fransiska.