70 Tahun Hubungan Diplomatik Dengan Inggris, Pemerintah Berharap hubungan Makin Dekat

Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Inggris dan Indonesia (Foto : )

antvklik - Indonesia dan Inggris memiliki karakteristik yang sama baik dalam nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara maupun dalam hal visi negaranya, yakni sama-sama memandang penting untuk memelihara dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi dan menghormati serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Dalam konteks bilateral, Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachrir menegaskan bahwa, dalam 7O tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris telah terjalin kerjasama dan investasi yang saling menguntungkan dari berbagai sector, diantaranya di dunia pendidikan, Lingkungan hidup, pertahanan, industri kreatif dan energi.

"Ada banyak sekali investasi inggris di Indonesia dan kita berterima kasih, dan jangan tambah turun lagi.kalau bisa dinaikan lagi, dan yang cukup besar lagi kemitraan kita dibidang pendidikan, banyak sekali orang indonesia yang belajar di Inggris dan tidak sedikit juga mahasiswa inggris yang berminat belajar di Indonesia," ujar AM Fachrir.

Hal tersebut diungkapkan AM Fachrir dalam peringatan 7O tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris di Kantor Kedutaan nesar Inggris di Jakarta, Selasa 12/3. Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachrir juga mengingatkan perlunya dialog lintas agama, karena baik Indonesia dan Inggris punya keberagaman yang serupa dari suku dan agamanya.

Menjadi sebuah keharusan karena semenjak Republik ini didirikan keberagaman telah mewarnai Republik ini. H.E Moazzam malik, Duta Besar Inggris untuk Asean, Indonesia dan Timor Leste, berharap melalui peringatan ini, dapat meningkatkan hubungan tidak hanya antara pemerintah tapi juga diantara rakyat kedua negara.

"Jadi pesannya adalah hubungan antara individu bukan hanya G to G, yang oenting adalah membuat hubungan people to people.melalui kampanye ini diharaokan dapat meningkat," ujar Moazzam Malik. Menurutnya, Indonesia Masih perlu memberi akses lebih untuk para pekerja asing profesional dapat bekerja di Indonesia dan memberikan transfer ilmu.

"Salah satu hambatan yang juga penting adalah membuka jalur yang lebih mudah untuk pekerja asing, Indonesia perlu pekerja asing, karrna untuk inovasi untuk akses ketramoilan ekonomi indonesia, perlu kerja sama dengan pekerja asing," ujar Moazzam.