Guna menjamin pasokan dan stabilisasi harga pangan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) meluncurkan operasi pasar di gudang Bulog Jakarta, Senin (4/9). Operasi yang bertajuk Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) untuk beras jenis medium.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, kegiatan ini digelar serentak di seluruh gudang Bulog. Ini bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan tetap memperhatikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan khususnya beras.
"Pemerintah melalui Bulog akan melakukan KPSH serentak di seluruh Indonesia dengan berbagai cara. Ada Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP-CBP), percepatan penyaluran program Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) dan penjualan komoditi komersial.
Dengan cara-cara tersebut, bahan pangan, khususnya beras tetap tersedia dalam jumlah dan kualitas yang baik," kata Buwas. Peluncuran KPSH juga dihadiri perwakilan Bank Indonesia selalu tim pengendalian inflasi serta Satuan Tugas (Satgas) Pangan.
Keterlibatan Satgas Pangan dalam operasi pasar bukan hanya untuk mengawasi, tapi juga mengendalikan dan mengamankan kegiatan ini.
Bulog Libatkan Berbagai Jaringan Distribusi
Bulog juga melibatkan banyak pihak dengan menggunakan berbagai jaringan distribusi. Antara lain Rumah Pangan Kita (RPK), Toko Pangan Kita, Mitra Bulog, BUMN Pangan, dan Kanvasing oleh Satgas Bulog. Prioritasnya adalah 205 pasar tradisional di 82 kota.
Kegiatan ini diambil Bulog sesuai keputusan pemerintah terkait harga beras yang mengalami kenaikan 0,11 persen dari minggu ke-3 ke minggu ke-4 Agustus 2018. Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk intervensi secara masif melalui kegiatan operasi pasar dan mempercepat penyaluran Bansos Rastra.
"Kami terus pantau perkembangan harga pangan pokok khususnya beras dari hari ke hari supaya intervensi pasar dapat segera kami lakukan," tegas Buwas. Sejak Januari lalu, Bulog telah menggelontorkan CBP sebanyak 338.502 ton.
Target Bulog akan menggelontorkan CBP sebanyak 10.000 -15.000 ton per hari. Ketentuan harga jual dari gudang Bulog untuk wilayah 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB dan Sulawasi) sebesar Rp 8.100/kg.
Sedangkan untuk wilayah 2 (Sumatera kecuali Lampung dan Sumsel, NTT dan Kalimantan) harga jualnya Rp. 8.600/kg. Untuk wilayah 3 (Maluku dan Papua) seharga Rp 8.900/kg, dilaksanakan sampai batas waktu yang tak ditentukan.