Celine pun memilih duduk di samping ranjang dan menikmati wajah Saka yang sedang terlelap. Tanpa sengaja Celine ketiduran di dekat kepala Saka.
Pagi hari Saka kaget saat terbangun melihat Celine ada di kamarnya tertidur di dekat ranjangnya. Saka lalu membangunkan Celine dan menyuruh keluar, tapi saat Celine belum keluar kamar Dinda sudah pulang dari RS. Untung saat nyaris kepergok Dinda menerima telpon dan Celine berhasil keluar kamar.
Celine tak menyadari kalau ikat rambutnya ketinggalan di ranjang Saka. Satu hal yang membuat Celine panik saat keluar kamar Saka dan bertemu Dinda Celine melihat ada CCTV yang mengarah ke depan pintu kamar saka. Celine berfikir harus bergegas menghapus rekaman CCTV sebelum security rumah ada yang preview.
Di Rumah Sakit kondisi Dante yang ditungguin Anjani semakin membaik meski ingatannya belum pulih. Dante ingin dirawat di rumah saja karena sudah merasa sehat. Anjani bilang akan urus ke pihak RS tapi Anjani mendapat telpon dan bergegas ke tempat penyekapan Dion.
Celine datang menggantikan Anjani menjaga Dante, dengan masih kaku Dante bertanya seandainya ingatannya tidak akan pernah Kembali, apa yang akan Celine lakukan? Apakah Celine mau menjadi istri dari laki laki yang tidak memiliki perasaan apapun padanya?
Celine tersulut emosi dan balik bertanya, apakah Dante memang tak ingin ingatannya Kembali karena ingin mengejar Dinda? Celine lalu berfikir untuk lebih serius mengejar Saka.
Sementara Dion yang terlihat babak belur ternyata hanya berpura pura lemah dan akhirnya berhasil menjatuhkan anak buah Anjani yang lengah dan meloloskan diri. Setelah bebas Dion menghubungi Wijaya dan melaporkan dia sempat ditangkap anak buah Anjani tapi berhasil kabur tanpa membocorkan rahasia Wijaya.
