Karma Baik ANTV 18 Mei 2018 Ep 123, Siapa Bilang Ibu Tiri Jahat?

Karma Baik ANTV 18 Mei 2018 Ep 123 f2
Karma Baik ANTV 18 Mei 2018 Ep 123 f2 (Foto : )

Nina Mendapatkan Solusi Dari Roy Kiyoshi

Roy merasakan ketakutan yang luar biasa dalam diri Nina, selain itu Roy juga merasakan ketakutan semua rahasianya terbongkar di sini. Roy merasakan adanya aroma supranatural dalam tubuh Nina yang bertujuan untuk mendapatkan pengasihan. Roy juga melihat adanya rasa trauma dalam diri Nina akibat dipermainkan oleh laki-laki.Roy menggambarkan seorang manusia tua dengan banyak ular yang bersarang di kepalanya, Roy merasakan sosok ini semacam siluman yang sebelumnya bewujud ular namun bisa berubah menjadi sosok manusia.Memang menurut Roy hal-hal yang terjadi pada Nina dan keluarga ini adalah akibat pesugihan. Menurut Roy tumbal pesugihan ini bisa diberhentikan selama Nina tetap mendekatkan dirinya kepada Tuhan YME. Harusnya efek tumbal pesugihan ini bisa berhenti.Roy juga mengingatkan Nina sebenernya nggak usah memakai ‘pemanis buatan’, karena rejeki semuanya sudah ada yang mengatur, Tuhan YME. Roy menyarankan lebih baik mendengarkan ibunya yang sudah melarangnya, dan lebih baik mendengarkan nasehat ibunya. Doa restu ibu lebih manjur daripada susuk dan jimat. Roy menantang Nina untuk menghanguskan jimat yang dibawanya ini, Roy mengambil semua jimat dan pegangan Nina.

Titi Latifa, Partisipan Karma Baik ANTV 18 Mei 2018 Ep 123 Yang Ketiga

Karma Baik ANTV 18 Mei 2018 Ep 123 Tifa merupakan partisipan Karma Baik ANTV 18 Mei 2018 Ep 123 terakhir yang lahir pada tanggal 19 bulan Maret. Rasa cinta kepada anak dan cucunya membuatnya bertahan melawan rasa sakit. Kebahagiaan anak dan cucunya tetap menjadi prioritas bagi Tifa.
Tifa bercerita pertikaian mulai semenjak anaknya dan menantunya akan menikah. Tifa bercerita kalau dirinya mendengar anaknya bertengkar dengan calon mertuanya saat anaknya meminta calon suaminya untuk datang ke rumah membantu mengurus berkas-berkas pernikahan, namun sang calon mertua nggak membolehkan dan menentang anak Tifa yang berujung pada emosi yang mengakibatkan baik calon mertuanya dan anaknya mengatakan dibubarkan saja acara pernikahan ini.Tau anaknya mau membatalkan pernikahannya, Tifa mengaku dirinya takut malu karena biaya yang dikeluarkan untuk acara pernikahannya sudah besar. Akhirnya Tifa meminta anaknya untuk tetap menikah dan nanti setelah tiga bulan bercerai kalau memang sudah nggak kuat. Karena menurut Tifa menurut adat Minang Kabau pernikahan harus digelar dengan meriah. Dan Tifa bercerita setelah tiga bulan baru bercerai agar ayahnya yang sudah mendiang nggak merasa kecawa dan menjadi arwah gentayangan yang mengganggu Tifa.Akhirnya pernikahan tersebut terjadi, menurut Tifa memang sempat menantunya dan anaknya harus berpindah-pindah tempat tinggal karena pekerjaan menantunya. Hingga suatu hari menantunya memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendapatkan pesangon sebanyak 40 juta. Gara-gara uang 40 juta itu, besan Tifa menuduh Tifa dan anaknya yang menghabiskan uang etrsebut. Padahal untuk menyambung hidup sehari-hari dirinya mengaku masih bekerja sebagai penjahit hingga sekarang. Dirinya mengaku nggak mengetahui kemana uang tersebut.Ternyata usut punya usut uang 40 juta tersebut dihabiskan sendiri oleh menantunya yang suka foya-foya dan bermain di luar. Setelah keluar dari pekerjaannya yang kemaren, menantunya kembali mendapatkan pekerjaan sebagai supervisor. Dimana suatu hari Tifa melihat slip gaji dengan jumlah yang besar namun yang diberikan kepada istri cuma sedikit dan sangat pelit kepada anak istrinya.Tifa juga bercerita menantunya ini bersifat kasar sekali pada dirinya dan anaknya. Pernah suatu hari Tifa dicekik oleh menantunya dan hampir dilempar pisau. Tifa juga mengaku menantunya mempunyai banyak jimat-jimat yang disembunyikannya dari keluarganya. Tifa membawa beberapa jimat yang dibungkus kertas putih ke studio Karma baik. Tifa mengaku diam-diam mengambil barang ini dari tempat persembunyian menantunya.Tifa mengaku anaknya dan dirinya pasrah dan meminta Riy untuk melarungkan jimat-jimat ini dengan harapan hidupnya kedepan lebih tenang dan bahagia.

Roy Kiyoshi Memberikan Tifa Solusi