Jangan Salah Kaprah! Begini Penjelasan Jimat Menurut Buya Yahya

Buya Yahya
Buya Yahya (Foto : YouTube @Al-Bahjah TV)

AntvBuya Yahya berbicara tentang jimat. Hal itu karena tak sedikit orang yang masih menggunakannya dengan niat dan tujuan agak sedikit keluar dari syariat.

Ia juga mengatakan, jika seseorang yang memiliki jimat percaya pada kekuatan di dalamnya, maka termasuk syirik

“Anda jangan meyakini ada di sana bukan Allah yang mempunyai sifat seperti sifat Tuhan, mempercayai, termasuk keyakinan-keyakinan terhadap batu-batu yang kita miliki, atau kertas-kertas, mohon maaf yang mungkin kita sebut dengan istilah jimat,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV Senin, 14 Agustus 2023. 

img_title
Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

“Jimat itu sebetulnya adalah kita yang mengambil berkah dari ayat-ayat Alquran, tapi kalau sudah meyakini bahwasannya dalam dirinya ada kekuatan menjadi syirik,” sambung Buya. 

“Tapi kalau orang mengambil keberkahan dari ayat-ayat Alquran misalnya, biarpun itu berlaku bagi anak-anak kecil saja,” jelasnya. 

“Orang yang meyakini dalam jimat itu ada kekuatan, itu syirik,” tuturnya. 

img_title
Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

Buya mengatakan, jika jimat yang terdiri dari tulisan dalam hal ini ayat Alquran itu berlaku bagi anak kecil saja.

Sebab mereka belum bisa membaca, tetapi kalau orang dewasa baiknya di hapal bukan dijadikan pajangan. 

“Akan tetapi yang sifatnya dengan ayat-ayat Alquran dan itu terjadi pada anak-anak kecil di zaman dulu digantungkan di lehernya nama-nama tentang ayat Alquran dan lain sebagainya untuk penjagaan bagi anak kecil itu betul,” ungkap Buya. 

img_title
Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

“Makanya jimat bukan sebuah kesyirikan dengan catatan tidak menyakini bahwa dalam dzat jimat itu ada kekuatan, dan tetap dari Allah SWT,” tambah Buya Yahya. 

“Yang harus mengerti bahwasannya itu, kisah jimat itu berlaku bagi anak-anak kecil, karena anak kecil belum bisa membaca maka digantungkan atau ditempelkan ditempatnya anak kecil,” lanjutnya. 

“Tapi kalau sudah gede, bukan jimat bukan digantungkan, dibaca dzikir-nya. Orangtua masih bawa jimat, ini aneh lagi, jadi jimat ini berlaku bagi anak-anak kecil, belum bisa membaca lalu ditempelkan d tempa tidurnya dan sebagainya,” tambahnya lagi.

img_title
Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

“Ulama juga berbeda pendapat tentang hal ini, cuma yang gede gak perlu, yang gede baca dzikir pagi, sore, orang gede membaca bukan menyimpan,” katanya. 

“Banyak di negeri kita? Mungkin dulu banyak orang awam belum bisa membaca Alquran, belum punya hapalan dzikir,” tandas Buya Yahya.