Antv – Lunpia, merupakan camilan khas Kota Semarang, Jawa Tegah, yang menjadi favorit banyak orang karena terkenal dengan sensasi kelezatannya berkat rasa unik rebung bambu.
Selain menjadi oleh-oleh, lunpia memiliki tradisi tersendiri setiap kali memasuki momentum bulan Ramadan, yakni sebagai makanan buka puasa.
Kuliner khas berbahan rebung bambu tersebut, sudah menjadi tradisi menu santapan di saat umat Islam menjalankan ibadah puasa.
Setiap sore menjelang berbuka puasa, lunpia menjadi menu pelengkap yang tidak bisa ditinggalkan.
Salah satu penjual lunpia di Semarang, Meliani Sugiarto yang lebih dikenal dengan Cik Meme, ikut memanfaatkan momentum tradisi Ramadan.
Cik Meme mengatakan, dirinya dibimbing membuat usaha lunpia oleh kedua orang tuanya yaitu Maestro Chef Lunpia Tan Yok Tjay dan So Tan Hwa.
Kedua orang tua Cik Meme merupakan generasi kedua Lunpia Mataram dan Generasi keempat lunpia Semarang.
"Kita sadari bahwa berselang tiga tahun yang lalu dunia usaha telah nyaris luluh lantak akibat diterpa badai virus Corona. Kita patut bersyukur belakangan ini sudah semakin surut dan kian berlalu," ujar Cik Meme.
Cik Meme berharap, lunpia mampu segera bangkit untuk menjadi sajian unggulan di bidang kuliner.
Apalagi, lunpia telah ditetapkan sebagai warisan budaya Nasional dan sekaligus merupakan ikon kuliner Kota Semarang.
Untuk kembali membangkitkan pariwisata di Kota Semarang dan melestarikan tradisi budaya Ramadan, Lunpia Cik Meme pun memberikan promo beli satu gratis satu selama Ramadan.
"Promo ini tanpa minimal pembelian. Berlaku untuk menu Lunpia Special, berlaku juga untuk dine-in (makan di tempat), takeaway (bawa pulang), online (pembelian secara caring), e-commerce dan pembelian melalui WA," sebut Cik Meme.
Di balik dari tradisi budaya di bulan suci Ramadan yang telah terbangun, lunpia Cik Meme adalah Pelopor Sertifikasi Halal Lunpia Semarang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
