Festival Alat Kelamin Pria, Penduduk Jepang Merayakannya Setiap Tahun

Festival alat kelamin lelaki di Jepang.
Festival alat kelamin lelaki di Jepang. (Foto : Twitter)

Antv – Shinto Kanamara Matsuri (Festival of Steel Phallus) adalah perayaan Jepang yang berlangsung setiap tahun pada musim semi di Kuil Kanayama di Kawasaki, Jepang.

Perayaan utama berlangsung pada hari Minggu pertama bulan April, meskipun tanggal pastinya berbeda-beda.

Tema utama acara tersebut adalah lingga, digambarkan dalam karya seni, cokelat, es krim, permen, sayuran, dekorasi, dan parade mikoshi (tandu suci). Tahun 1969, acara pertama berlangsung.

Saat ini festival tersebut sebagai objek wisata untuk membantu mendanai penelitian HIV.

Pawai tersebut berisi tiga struktur alat kelamin pria yang disimpan di kuil lokal sepanjang tahun dan hanya dibawa keluar selama festival musim semi.

Pria dan wanita yang membawa ketiga bangunan itu mengenakan warna pink dan memakai riasan. Mereka mengenakan pakaian merah muda yang serupa dan menari di jalanan.

Cerita di balik festival

Tahun 60-an, pekerja seks dari kedai teh sering mengunjungi Kuil Kanayama untuk meminta perlindungan dari penyakit menular seksual.

Kuil ini diyakini berisi Dewa Pertambangan dan Pandai Besi, Kanayamahiko, dan Dewi Kanayamahime.

Legenda Jepang diklaim setelah Dewa Shinto Izanami melahirkan Dewa Api, mereka mampu menyembuhkannya.

Karena mitos ini, orang memohon bantuan dewa-dewa ini untuk PMS atau menstruasi, persalinan, dan masalah lainnya.

Kisah lain menggambarkan setan yang jatuh cinta dengan seorang wanita, merayap di dalam alat kelamin perempuan tersebut dan dua kali menggigit alat kelamin suaminya yang sudah menikah.

Dia kemudian pergi ke pandai besi untuk meminta bantuan dan menciptakan lingga logam untuknya.

Setan itu binasa setelah giginya patah. Mereka akhirnya menempatkannya di Kuil Kanayama sebagai semacam tugu peringatan.

Sekarang ini, festival 'Kanamara Matsuri' bertujuan mengedukasi masyarakat tentang kesuburan, dan hubungan. Festival juga sebagai daya tarik wisata yang membantu mendanai penelitian HIV.